Evaluasi Kinerja Green Supply Chain Management Produk Sari Apel Menggunakan Metode Fuzzy-QFD (Studi Kasus Di PT. Batu Bhumi Suryatama)

Main Author: Wihananda, Nadhira Prima
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8088/
Daftar Isi:
  • Sari apel menjadi produk khas Kota Batu yang cukup membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar Kota Batu. PT. Batu Bhumi Suryatama merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi sari apel bermerek “Flamboyan” di Kota Batu. Produk ini telah didistribusikan di beberapa kota seperti Malang, Semarang, Bekasi dan Jakarta. Masalah yang dihadapi PT. Batu Bhumi Suryatama adalah keluhan pelanggan akan pelayanan yang diberikan. Pendekatan proses dalam merancang sistem pengukuran kinerja supply chain memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan masalah pada suatu proses sehingga dapat diketahui akar dari permasalahan yang ada dan dapat mengambil tindakan koreksi sebelum masalah tersebut meluas dan melakukan pencegahan dini apabila ada tanda-tanda proses berjalan di luar batas kendali. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengevaluasi kinerja rantai pasok adalah Fuzzy-Quality Function Deployment (Fuzzy-QFD). Metode ini merupakan praktek untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan dengan menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan organisasi. Tahap analisis informasi dibantu dengan metode Fuzzy untuk menghilangkan ketidakpastian akibat samarnya informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Penelitian juga mempertimbangkan konsep Green Supply chain Management untuk mengintegrasikan aspek lingkungan dalam rantai pasok. Daya tahan produk dan harga memiliki nilai tingkat kepentingan tertinggi menurut peritel. Berdasarkan hasil penilai tingkat kepuasan konsumen terdapat 5 kriteria yang memiliki nilai lebih rendah daripada perusahaan pesaing. Sehingga, perlu dilakukan perbaikan pada beberapa kriteria tersebut. viii Strategi perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan evaluasi kinerja karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Jika dikaitkan dengan penerapannya pada GSCM, evaluasi kinerja karyawan dapat dilakukan dengan perbaikan komunikasi dan pemberian motivasi dari top management. Manajemen puncak berfokus kepada manajemen kinerja GSCM, pengukuran dan penilaian kinerja serta pemberian reward. Selain itu, dalam proses implementasi GSCM komunikasi internal, penggunaan sistem saran sangat diperlukan dalam mewujudkan tujuan perusahaan mengembangkan praktik hijau. Kinerja perusahaan yang baik didukung dengan adanya kinerja yang baik dari seluruh stakeholder termasuk supplier. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kompetensi supplier melalui pelatihan dan penyuluhan. Pelatihan yang diberikan dapat berupa pelatihan dalam hal material handling ataupun penerapan green supply chain management untuk menghasilkan