Analisis Kerentanan Wilayah Pesisir Kabupaten Blitar Terhadap Bencana Tsunami Melalui Pendekatan Sistem Informasi Geografis
Main Author: | Febriana, Anne Fitri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8056/ |
Daftar Isi:
- Gempa bumi di wilayah perairan laut bagian selatan Pulau Jawa merupakan kejadian periodik dan berulang. Beberapa gempa dengan skala besar di Samudera Hindia ini berpotensi untuk terjadinya tsunami. Dikarenakan tsunami merupakan bencana alam yang kejadiannya hampir sulit untuk diprediksi serta tingginya tingkat kerusakan dan korban jiwa terutama diwilayah pesisir, maka perencanan manajemen bencana terkait mitigasi dan kesiapsiagaan bencana tsunami sangat perlu dilakukan, terutama bagi wilayah sepanjang pesisir Kabupaten Blitar. Di dalam melakukan pemetaan dan analisis data guna pemetaaan kerentanan wilayah pesisir terhadap bencana tsunami, data dasar merupakan sesuatu yang penting dan akan menunjukkan keakuratan hasil analisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis parameter-parameter penyusun, sebaran tingkat kerentanan dan kelas kerentanan wilayah dalam pemetaan kerentanan wilayah pesisir Kabupaten Blitar terhadap bencana tsunami, dengan menggunakan parameter kerentanan fisik dan sosial. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan yang berbeda, yaitu proses pengolahan data penyusun kerentanan wilayah terhadap bencana tsunami yang dilakukan dengan bantuan analisis perangkat lunak, serta kegiatan kedua yang meliputi survei lapangan guna validasi hasil analisis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari bingga Mei 2017 termasuk kegiatan survei lapang yang dilakukan di pesisir Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode pembobotan setiap parameter untuk menentukan seberapa besar dampak yang dihasilkan oleh faktor fisik dan sosial. Data diolah menggukan analis spasial dengan tools weight overlay dan diintegrasikan ke dalam Sistem Informasi Geografis dimana kerentanan tsunami ditentukan dengan melakukan tumpeng susun (overlay) parameter kerentanan. Keseluruhan parameter kerentanan fisik (lingkungan) dan kerentanan sosial di spasialkan dengan metode CMB (Cell-Based Modelling) dimana sulurah data berformat raster dengan ukuran piksel 30X30 meter. Analisis spasial yang dilakukan untuk menghasilkan peta kerentanan tsunami dilakukan setelahan keseluruhan parameter penyusun kerentanan dikalsifikasikan sesuai rentang kelas kerentanan masing-masing peramter. Untuk mendapatkan tingkat kerentanan tsunami Kabupaten Blitar maka proses overlay raster dilakukan. Secara spasial, analisis yg dilakukan menggunakan pendekatan tumpang susun bobot. Kerentanan fisik dan kerentanan sosial kemudian dihitung untuk mendapatkan total nilai kerentanan keseluruhan. Parameter kerentanan fisik yang diguankan dalam penelitian ini adalah slope, elevasi, penggunaan lahan, dan jarak dari pantai. Sedangkan paremeter kerentanan sosial meliputi jumlah penduduk, usia, wanita, dan penyandang cacat. Data slope dan elevasi diperoleh dari perekaman citra satelit Aster GDEM di wilayah selatan Jawa Timur, data penggunaan lahan diperoleh dari peta klasifikasi tutupan lahan Kabupaten Blitar, dan jarak dari garis pantai diperoleh melalui analisis spasial multi-ring buffer dalam satuan meter. Sedangkan parameter social diperoleh dari data kependudukan dan social Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari analisisi spasial terhadap paremeter kerentanan fisik dan sosial, dengan metode CMB, diperoleh tingkat kerentanan tsunami di pesisir Kabupaten Blitar berbeda-beda. Luasan daerah dengan kerentanan sangat rendah, rendah, sedang, rentan tinggi, dan sangat rentan berturut turut adalah 12.431.074 m2; 1.327.438 m2; 171.986 m2; 27.230.057 m2; 7.057.315 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan wilayah yang sangat rentan terhadap tsunami adalah wilayah dengan elevasi yang rendah, slope yang sangat landai, jarak dari garis pantai yang terlalu dekat dengan pemukiman, penggunaan lahan wilayah pesisir yang masuk dalam kelas pemukiman. Hasil yang disajikan dalam penelitan merupakan informasi dasar yang dapat digunakan dalam kegiatan mitigasi bencana tsunami. Peta kerentanan yang dihasilkan juga dapat digunakan dalam kajian lebih lanjut terkait penilaian resiko wilayah terhadap bencana tsunami, yang sangat berguanan dalam pembuatan jalur evakuasi bencana tsunami.