Perbandingan Efektivitas Terapi Hepatitis C Berbasis Peginterferon Alfa 2a Dan Efek Samping Hematologi Pada Pasien Di Rsud Dr. Saiful Anwar
Main Author: | Hadi, Arina Rizka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8055/ |
Daftar Isi:
- VHC penyebab 70% semua penyakit hepatitis kronik. Pengobatan berbasis interferon memiliki efek samping tinggi, termasuk pada hematologi. Fokus penelitian pada perbandingan efektivitas terapi hepatitis C berbasis PEG-IFN α2a dan efek samping hematologi. Data yang digunakan, data rekam medis pasien hepatitis C. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling sesuai inklusi dan eksklusi berjumlah 66 pasien. Uji komparatif penelitian ini menggunakan uji One-Way ANOVA, Kruskal Wallis, dan t tidak berpasangan. Uji Kruskal Wallis RNA VHC M1-M24 (p = 0,876; 0,922; 0,340) dosis Pegasys (90- 180 μg) dan RBV (400-800 mg) menurunkan nilai RNA VHC hingga tidak terdeteksi. Uji One-Way ANOVA nilai hemoglobin M1-M48 p < 0,05 (p = 0,000; 0,000; 0,002; 0,003; 0,000) menghasilkan perbedaan penurunan nilai hemoglobin, Pegasys (90 μg dan 180 μg) menurunankan nilai hemoglobin dan RBV 400 mg menghasilkan nilai hemoglobin lebih kecil. Uji One Way ANOVA trombosit M1,M24-36 p < 0,05 (p = 0,000; 0,000; 0,007) dan Kruskal Wallis trombosit M12 p < 0,05 (p = 0,000) menghasilkan perbedaan penurunan nilai trombosit, Pegasys 180 μg/RBV 400 mg nilai tombosit normal. Uji One Way ANOVA nilai leukosit M48 (p = 0,031) menghasilkan perbedaan penurunan nilai leukosit, Pegasys 90 μg nilai leukosit stabil. Uji t tidak berpasangan minggu ke-48 p < 0,05 (p = 0,040), Pegasys 90 μg menghasilkan nilai neutrofil lebih rendah daripada. Kesimpulan: berbagai dosis terapi PEG-Interferon kombinasi RBV dapat menurunkan nilai RNA VHC hingga tidak terdeteksi dan memiliki perbedaan nilai hemoglobin, tombosit, leukosit, atau neutrofil.