Strategi Pengembangan Food Souvenir Untuk Menunjang Wisata Halal Di Kota Batu

Main Author: Hafizh, Thariq Abdul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8048/
Daftar Isi:
  • Sektor pariwisata di Kota Batu berkembang pesat menyebabkan tumbuhnya sektor penunjang pariwisata , yaitu industri makanan dan minuman. Salah satu industri makanan yang berkembang di Kota Batu adalah industri keripik buah. Keripik buah menjadi food souvenir bagi wisatawan di Kota Batu. Saat ini Kota Batu mengembangkan konsep wisata halal sehingga makanan khas seperti keripik buah harus bersertifikat halal. Beberapa keripik buah yang beredar di Kota Batu belum bersertifikasi halal. Hal ini karena kurangnya kesadaran pelaku UMKM pentingnya sertifikasi halal dan menganggap proses sertifikasi cukup lama dan sulit. Tujuan penelitian ini adalah menentukan posisi UMKM keripik buah serta merumuskan dan menentukan prioritas alternatif strategi pengembangan keripik buah untuk menunjang wisata halal di Kota Batu. Penelitian ini dilakukan di UMKM keripik buah di Kota Batu, Dinas Pariwisata Kota Batu, Diskoperindag Kota Batu, Dinas Kesehatan Kota Batu, MUI Kota Batu, dan Universitas Brawijaya di Malang pada bulan Mei - Agustus 2017. Responden penelitian ini adalah 4 pemilik UMKM keripik buah, 1 orang dari Dinas Pariwisata, 1 orang dari Diskoperindag, 1 orang dari Dinas Kesehatan, 1 orang dari MUI Kota Batu, dan 1 akademisi. Pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner dan wawancara. Metode pengolahan dan analisis data menggunakan analisis SWOT dan Fuzzy Analytical Network Process. Hasil analisis SWOT menunjukkan total skor dari matriks Internal Factor Evaluation adalah 3,149 dan total skor dari matriks External Factor Evaluation adalah 2,930. Matriks Internal-Eksternal menunjukkan posisi UMKM keripik buah di Kota Batu saat ini di sel ke IV artinya memiliki kemampuan internal kuat dan eksternal menengah atau tumbuh dan berkembang. Hasil Fuzzy ANP menunjukkan urutan prioritas ix aktor yang berperan dalam pengembangan keripik buah untuk menunjang wisata halal di Kota Batu adalah pelaku usaha, MUI, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi/lembaga riset. Prioritas pertama alternatif strategi masing-masing aktor adalah konsistensi menjaga kualitas, aspek keamanan dan kehalalan keripik buah, peningkatan sosialisasi halal serta pelayanan saat proses sertifikasi halal bagi pelaku usaha keripik buah, peningkatan kerjasama dengan pihak terkait dalam pengawasan untuk menjamin produk pangan halal termasuk keripik buah, dan peningkatan pembinaan kepada pelaku usaha keripik buah mengenai aspek operasional. Kolaborasi antar aktor perlu ditingkatkan dalam melakukan sosialisasi tentang sertifikasi halal dan pengawasan untuk menjamin keripik buah halal.