Perbandingan Efektivitas Sistem Pengolahan Limbah Domestik Dengan Metode Anaerob Dan Aerob Media PVC Sarang Tawon
Main Author: | Dananjaya, Ziryan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8046/ |
Daftar Isi:
- Saat ini selain pencemaran akibat limbah industri, pencemaran akibat limbah domestikpun telah menunjukkan tingkat yang cukup serius. Akibat masih minimnya fasilitas pengolahan air buangan kota (sewerage system) mengakibatkan tercemarnya badan sungai oleh air limbah domestik, bahkan badan sungai yang diperuntukkan sebagai bahan baku air minumpun telah tercemar pula. Metode pengolahan limbah secara biologis dengan metode anaerob dan aerob merupakan salah satu alternatif pengolahan untuk limbah domestik. Dua metode tersebut dibandingkan untuk mengetahui metode mana yang lebih efektif. Tujuan dari penelitian ini yakni mengetahui efisiensi removal BOD dan Protein pada limbah domestik dengan metode aerob dan anaerob pada media pvc sarang tawon dan membandingkan efisiensi removal metode aerob dan metode anaerob. .Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Limbah cair domestik merupakan limbah MCK (mandi, cuci, kakus) yang berasal dari Kelurahan Tlogomas RT 03 RW 07 Kota Malang. Proses pengolahan limbah cair domestik dilakukan dengan reaktor kaca dengan ukuran 30x30x30 cm sebagai reaktor anaerob serta reaktor aerob yang berjumlah 2 buah sebagai ulangan. Media biofilter yang digunakan terbuat dari pipa PVC yang disusun dengan model sarang tawon.Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah BOD, Protein, dan Pertumbuhan bakteri selama proses pengolahan limbah diukur pada inffluen awal, effluen reaktor anaerob dan aerob dengan waktu detensi 15 jam pada masing-masing reaktor dengan waktu pengambilan sampel tiap 3 jam vii sekali. Hasil yang didapat selanjutnya dibandingkan pengolahan mana yang lebih efektif. Hasil dari penelitian yakni nilai efisiensi pengolahan aerob didapatkan hasil penurunan BOD sebesar 70,97 % dan Protein sebesar 80,85 % serta pertumbuhan bakteri mengalami peningkatan sebesar 70,97 % sedangkan untuk pengolahan secara anaerob didapatkan hasil efisiensi penurunan BOD sebesar 25,57 % dan Protein sebesar 60,64 % serta pertumbuhan bakteri mengalami peningkatan sebesar 89,25 %. Hasil perbandingan yang telah didapatkan sistem pengolahan secara aerob lebih efektif dari sistem pengolahan secara anaerob dalam menurunkan kandungan BOD, Protein, dan meningkatkan Pertumbuhan Bakteri.