Strategi Mitigasi Risiko Rantai Pasok UKM Keripik Singkong Menggunakan Metode House Of Risk (HOR) (Studi Kasus di UKM Langgeng Jaya Abadi, Kabupaten Malang)
Main Author: | Ndadari, Dewi Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8043/ |
Daftar Isi:
- Singkong atau ubikayu (Manihot esculenta) merupakan jenis tanaman umbi-umbian yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Malang. Pada tahun 2013, produksi singkong di Kabupaten Malang mencapai 335.980 ton (BPS, 2013). Produk olahan singkong yang sangat terkenal yaitu keripik singkong. Salah satu badan usaha di Kabupaten Malang yang memproduksi keripik singkong yakni UKM Langgeng Jaya Abadi. Beberapa permasalahan yang terjadi yakni keterlambatan pasokan bahan baku, kelalaian karyawan dan penjualan keripik singkong yang fluktuaktif. Masalah-masalah tersebut dapat memicu timbulnya risiko-risiko yang dapat mempengaruhi aktivitas rantai pasok di UKM Langgeng Jaya Abadi. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang muncul pada rantai pasok di UKM Langgeng Jaya Abadisehingga dapat ditentukan strategi mitigasi yang tepat untuk mengurangiagen risiko. Salah satu metode yang digunakan untuk penilaian risiko pada rantai pasok yaitu House Of Risk (HOR).Penerapan HOR melalui dua fase yaitu HOR fase 1 dan HOR fase 2. HOR fase 1 digunakan untuk mengidentifikasi kejadian risiko dan agen risiko yang berpotensi timbul sedangkan HOR fase 2 digunakan untuk perancangan strategi mitigasi untuk mengatasi agen risiko prioritas. Variabel yang dianalisis yaitu supply risk, internal risk dan demand risk. Penelitian ini menggunakan 4 responden yaitu tengkulak (1 orang), UKM (2 orang) dan agen (1 orang). Pada penelitian diketahui bahwa struktur kelambagaan rantai pasok UKM Langgeng Jaya Abadi terdiri dari tengkulak, viii UKM dan agen. Hasil identifikasi risiko menunjukkanterdapat 24 kejadian risiko dan 26 agen risiko. Setelah dilakukan penilaian risiko didapatkan 2 agen risiko prioritas yakni kelalaian karyawan dan kesalahan perencanaan. 6 strategi mitigasi dirancanguntuk mengurangi munculnya agen risiko antara lainmengevaluasi kinerja karyawan, memberikan teguran dan sanksi, membuat penjadwalan aktivitas, memperbaiki informasi permintaan keripik singkong, membuat pengendalian persediaan bahan baku dan bahan penunjang dan pengemas serta memperbaiki sisitem koordinasi internal.