Manajemen Risiko Rantai Pasok Minuman Sari Apel Flamboyan Menggunakan Metode Fuzzy Failure Mode And Effect Analysis (Fuzzy-FMEA) Dan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy-AHP) Di PT. Batu Bhumi Suryatama Kota Batu

Main Author: Andini, Gina Yuli
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/8041/
Daftar Isi:
  • PT. Batu Bhumi Suryatama adalah salah satu perusahaan yang menghasilkan produk sari apel dengan merek flamboyan di Kota Batu. Terkait aktivitas rantai pasok di PT. Batu Bhumi Suryatama belum memiliki manajemen risiko rantai pasok yang terstruktur untuk mengetahui tingkatan prioritas risiko dan mitigasi risiko yang dapat dilakukan. Risiko yang teridentifikasi dari pihak petani yaitu risiko buah apel mengalami kerusakan, risiko kerusakan lahan, risiko jumlah panen fluktuatif, risiko harga buah apel rendah, risiko adanya pesaing buah apel, dan risiko keterlambatan pengiriman buah apel. Sedangkan risiko yang teridentifikasi dari pihak manufaktur yaitu risiko keterlambatan pasokan buah apel, risiko kualitas buah apel tidak sesuai standar, risiko adanya produk cacat, risiko kerusakan mesin packaging, risiko pesaing produk sari apel, risiko permintaan fluktuatif, dan risiko keterlambatan pengiriman sari apel. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkatan prioritas risiko rantai pasok dan menentukan prioritas strategi mitigasi risiko rantai pasok yang dapat diterapkan di PT. Batu Bhumi Suryatama. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2017 sampai selesai di PT. Batu Bhumi Suryatama yang berlokasi di Kota Batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fuzzy FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan Fuzzy AHP (Analytical Hierarchy Process). Penelitian ini menggunakan 2 informan ahli dari petani dan 2 informan ahli dari manufaktur. Hasil perhitungan dengan metode fuzzy FMEA, pada pihak petani didapatkan risiko tertinggi adalah risiko adanya pesaing dari petani buah apel yang lain dengan nilai FRPN vii ix 7.650 dan pada pihak manufaktur didapatkan risiko tertinggi adalah risiko pesaing sejenis produk minuman sari apel dengan nilai FRPN 6.587. Strategi mitigasi dilakukan pada risiko kritis yang diperoleh dari nilai FRPN yang berada diatas FRPN rata-rata. Rata-rata geometrik adalah teknik yang digunakan dalam perhitungan rata-rata FRPN. Pada pihak petani terdapat 4 risiko yang memiliki nilai FRPN diatas rata-rata, dan pada pihak manufaktur terdapat 5 risiko yang memiliki nilai FRPN diatas rata-rata yang dilakukan pengolahan data lanjutan dengan menggunakan fuzzy AHP untuk menentukan alternatif strategi mitigasi risiko. Alternatif strategi pihak petani disusun berdasarkan 4 kriteria faktor yaitu produk (buah apel), proses penanaman, SDM / tenaga kerja dan transportasi. Kriteria produk (buah apel) menjadi kriteria utama dengan bobot tertinggi yaitu 0.58 dan alternatif strategi mitigasi paling baik untuk pihak petani adalah menerapkan proses pasca panen yang baik, melakukan pengecekan secara rutin, memberikan penyuluhan dan pelatihan pada buruh tani, dan melakukan pengendalian persediaan buah apel. Alternatif strategi pihak manufaktur disusun berdasarkan 4 kriteria faktor yaitu bahan baku, proses (proses produksi dan produk), SDM / tenaga kerja dan transportasi. Kriteria bahan baku menjadi kriteria utama karena memiliki bobot tertinggi yaitu 0.61 dan alternatif strategi mitigasi paling baik untuk pihak manufaktur adalah mengevaluasi pemasok yang telah bekerjasama, melakukan pengawasan proses produksi, melakukan pelatihan tenaga kerja, dan memperbaiki mekanisme koordinasi yang jelas.