Resistensi Petani Desa Temas Terhadap Implementasi Program “Go-Organic” Sebagai Pengembangan Agrowisata di Kota Batu
Main Author: | Khusnah, Asmaul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8021/ |
Daftar Isi:
- Adanya revolusi hijau di Indonesia, menyebabkan para petani di Indonesia, khususnya di Kota Batu berlomba-lomba untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka dengan menggunakan pupuk kimia maupun pestisida guna mewujudkan hasil panen yang melimpah, perawatan tanaman yang efektif, serta mendapatkan keuntungan yang besar. Namun, hal ini berdampak pada menurunnya kesuburan tanah di Kota Batu dan juga berdampak pada kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi sayuran yang mengandung bahan-bahan kimia. Berawal dari masalah tersebut, ditahun 2012 pemerintah Kota Batu merencanakan program “Go-Organic” bagi para petani Kota Batu sebagai wujud pembangunan berkelanjutan guna mengurangi dampak kerusakan lingkungan, meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani, serta upaya menarik minat wisatawan sebagai wujud pengembangan agrowisata. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah (1) bagaimana pelaksanaan program “Go-Organic” di Desa Temas (2) bagaimana respon petani di Desa Temas terhadap program tersebut (3) bagaimana resistensi petani Desa Temas terhadap program “Go-Organic” dalam upaya pembangunan pertanian berkelanjutan di Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dalam pengambilan data, yang meliputi observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, serta studi literatur sebagai data pendukung. Hasil penelitian dan analisis data, menunjukkan bahwa resistensi yang dilakukan oleh petani Desa Temas adalah sebuah bentuk perjuangan petani untuk melawan eksploitasi yang dilakukan pemerintah terhadap petani. Adanya dominasi pemerintah dalam penerapan program “Go-Organic” di Desa Temas, menjadikan para petani melakukan berbagai tindakan resistensi sebagai bentuk protes mereka terhadap program pemerintah. Terdapat tiga tindakan resistensi yang dilakukan oleh para petani Desa Temas, yaitu pertama petani mengabaikan penerapan program “Go-Organic”, kedua para petani menyebarkan isu ke sesama anggota kelompok tani yang akan beralih ke pertanian organik, dan ketiga adalah pengabaian pengelolaan Kampung Wisata Tani sebagai lahan percontohan pertanian organik di Desa Temas, sehingga KWT tidak lagi beroprasi dan menyuplai hasil panen tanaman organik kepada “Be Life”.