Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) Dengan Proses Transesterifikasi Katalis Koh Menggunakan Microwave
Main Author: | Purba, Dedy Aloysius |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8020/ |
Daftar Isi:
- Minyak bumi merupakan sumber energi utama yang dipakai di banyak negara termasuk Indonesia. Kebutuhan bahan bakar minyak bumi selalu meningkat, seiring dengan penggunaanya di bidang industri dan transportasi. Penyebab dari masalah ini karena minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbahurui. Sehingga cara yang digunakan untuk mendapatkan sumber bahan bakar alternatif adalah dengan menemukan bahan bakar yang berasal dari tumbuhtumbuhan yaitu biodiesel. Salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan dan berpotensi sebagai sumber energi alternatif biodiesel adalah buah Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.). Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) adalah salah satu jenis tanaman yang dapat diolah menjadi bahan bakar nabati. Keunggulan dari Nyamplung sebagai bahan bakar nabati adalah bijinya mempunyai rendemen lebih tinggi dibandingkan jenis tanaman lain (jarak pagar 40% hingga 60%, sawit 46% hingga 54%, dan Nyamplung 40% hingga 74%), dan pemanfaatannya tidak berkompetisi dengan kepentingan pangan. Proses pembuatan biodiesel dilakukan dengan dua proses yaitu esterifikasi dan transesterifikasi. Tujuan proses esterifikasi dalam penelitian ini adalah untuk mengkonversi asam lemak bebas menjadi metil ester dengan cara menggunakan HCL 2% (b/b) pada intensitas daya 10% dengan suhu 60-640C dan waktu selama 90 menit menggunakan pemanasan microwave. Setelah proses esterifikasi selesai, dilanjutkan dengan transesterifikasi untuk mengkonversi trigliserida menjadi metil ester (biodiesel) dengan menambahkan KOH dan CaO sesuai dengan variabel percobaan pada intensitas daya 10% dengan suhu 60-640C dan waktu selama 10 menit menggunakan pemanasan microwave. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi katalis terbaik dari KOH dan CaO sebagai katalis faktor pembanding pada analisis FFA, Fame, densitas, viskositas, angka asam , dan rendemen dari biodiesel yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan menggunakan empat jenis perlakuan termasuk kontrol, sebanyak tiga kali ulangan sehingga terdapat 12 sampel penelitian. Faktor tunggal tersebut adalah variasi konsentrasi katalis KOH yang digunakan dalam proses konversi minyak nyamplung menjadi biodiesel, dengan variasi konsentrasi sebanyak KOH 1%(K1), KOH 1,5%(K2), dan KOH 2%(K3) (b/b) sedangkan katalis kimia CaO sebagai kontrol pembanding sebesar CaO 2% (C1) (b/b). Data dianalisa menggunakan metode analisa ragam (ANOVA) menggunakan minitab 2017 dan dilakukan uji lanjut Fisher. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode De Garmo. Hasil analisa ragam (ANOVA) menunjukkan penambahan konsentrasi katalis kimia KOH dan CaO memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan FFA, FAME, densitas, viscositas, angka asam, dan rendemen. Perlakuan terbaik didapatkan pada katalis KOH dengan konsentrasi 1,5% (b/b) dengan rasio mol minyak-metanol 1:6 dan intensitas daya 10%. Karakteristik perlakuan terbaik biodiesel yang diuji meliputi : FFA biodiesel 0,2833 %, FAME biodiesel 40,31 %, densitas biodiesel 0,8772 gr/ml, viscositas biodiesel 5,4447 CSt, angka asam biodiesel 0,5667 mgKOH/g, dan rendemen biodiesel 61,91%.