Pengaruh Perbedaan Jenis Pelarut Dan Lama Waktu Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan Rumput Laut Merah (Eucheuma cottonii)
Main Author: | Sofia, Amalia Rindy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/8018/ |
Daftar Isi:
- Radikal bebas di dalam tubuh berasal dari eksternal maupun internal dapat menyebabkan penuaan sel, sel kanker dan berbagai gangguan jantung, hati, dan otak. Sumber antioksidan alami selain obat-obatan dapat dioptimalkan berasal dari rumput laut merah (Eucheuma cottonii). Eucheuma cottonii mengandung senyawa bioaktif fenolik dan pigmen-pigmen yang bersifat sebagai antioksidan primer pada mekanismenya. Senyawa aktif yang terkandung pada Eucheuma cottonii dapat diperoleh dengan cara ekstraksi maserasi menggunakan berbagai pelarut dengan polaritas yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui total aktivitas antioksidan ekstrak kasar Eucheuma cottonii dengan perbedaan konstanta dielektrik pelarut dan lama waktu ekstraksi. Serta untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik yang dapat menghasilkan aktivitas antioksidan yang paling tinggi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor I adalah perbedaan polaritas pelarut (metanol, etanol, aseton). Faktor II adalah lama waktu ekstraksi maserasi (24, 48, 72 jam). Terdapat 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan DPPH, pengujian total fenol dan kadar flavonoid. Hasil penelitian dianalisis dengan Analisys of Variance (ANOVA) dan diuji lanjut dengan uji BNT dan DMRT dengan selang kepercayaan 1% jika terjadi beda nyata. Hasil perlakuan terbaik dilakukan dengan metode Zeleny. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan jenis pelarut dan lama waktu ekstraksi memberikan pengaruh yang nyata (α= 0,01) pada kadar flavonoid, % inhibisi, dan nilai IC50 dan aktivitas antioksidan, sementara itu tidak berpengaruh nyata pada rendemen dan total fenol. Analisa pada serbuk Eucheuma cottonii menunjukkan hasil kadar air sebesar 11,6%, total fenol 8,79 mg GAE/g, kadar flavonoid tidak terdeteksi, dan nilai IC50 1953,2 ppm. Sedangkan untuk hasil ekstraksi metode maserasi didapatkan perlakuan terbaik pada pelarut metanol dengan lama waktu ekstraksi 72 jam. Hasil rendemen sebesar 2,94%, total fenol sebesar 27,98 mg GAE/g, kadar flavonoid sebesar 46,35 mg QE/g, aktivitas antioksidan sebesar 87,79%, dan nilai IC50 sebesar 338,16 ppm.