Pengaruh Suhu Air Pencucian Ambing Terhadap Produksi Dan Kualitas Susu Berdasarkan Uji Reduktase Pada Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH)
Main Author: | Milladiah, Rubella Candida |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/791/1/Rubella%20Candida%20Milladiah.pdf http://repository.ub.ac.id/791/ |
Daftar Isi:
- Manajemen pemerahan merupakan salah satu tatalaksana pada sapi perah yang sangat penting, karena berhubungan dengan produksi dan kualitas susu. Prinsip pemerahan sapi perah adalah cepat dan tuntas. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan susu yang berkuantitas dan berkualitas tinggi. Prinsip pemerahan tersebut dipengaruhi oleh hormon dan perlakuan saat pemerahan. Tatalaksana pemerahan yang baik tersebut diharapkan mampu menghasilkan kuantitas dan kualitas susu yang tinggi. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah suhu air pencucian ambing 22oC, 27oC dan 37oC berpengaruh terhadap produksi dan kualitas susu berdasarkan uji reduktase. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perbedaan suhu pencucian ambing berpengaruh terhadap produksi dan kualitas susu berdasarkan uji reduktase. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang penggunaan suhu air pencucian ambing dalam manajemen pemerahan serta memberikan informasi tentang suhu yang ideal untuk pencucian ambing, ditinjau dari produksi dan kualitas susu berdasarkan uji reduktase kepada peternak dan khalayak umum. Penelitian ini dilakukan di Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ternak sapi perah jenis PFH sebanyak 15 ekor dan 15 sampel susu. Sampel susu tersebut diuji reduktase setiap satu minggu sekali. Metode yang digunakan yaitu eksperimen dan pemilihan sampel ternak dilakukan secara purposive sampling. Perlakuan penelitian yaitu suhu air pencucian ambing 22oC, 27oC dan 37oC. Variabel dari penelitian ini yaitu produksi susu pagi dan sore hari serta jumlah bakteri dalam susu berdasarkan uji reduktase. Penelitian dilakukan selama 8 minggu, 1 minggu untuk pra-perlakuan dan 7 minggu perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Microsoft Excel, dilanjutkan dengan analisis statistik menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dan Ancova (Analysis of Covariance). Apabila terdapat perbedaan pengaruh yang nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu air pencucian ambing berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi susu, yaitu 6,84 + 1,43; 7,29 + 2,15 dan 8,76 + 1,39 liter/ekor/hari. Perlakuan yang terbaik adalah dengan suhu air pencucian ambing 37oC. Produksi susu mengalami peningkatan sebesar 10,83% atau sebanyak 0,86 liter. Rata-rata waktu uji reduktase yang terbaik selama 7 minggu adalah P2 yaitu 6,42 jam/ekor/minggu. Hasil uji reduktase selama 7 minggu menunjukkan angka yang tidak stabil dan hasil terbaik adalah pada minggu ke-5 yaitu 7,08 jam. Pengaruh perbedaan suhu menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata, yaitu 5,58 + 0,28; 5,84 + 0,42 dan 6,42 + 0,46 jam. Meskipun hasilnya tidak berpengaruh nyata, tetapi dengan suhu air pencucian ambing 37oC dapat meningkatkan lama waktu reduktase. Lama waktu uji reduktase mengalami peningkatan sebesar 10,84%, atau sebanyak 0,63 jam. Jumlah bakteri diestimasikan sekitar 1.000.000 - 4.000.000/ml dan masuk ke dalam grade 1. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah suhu air pencucian ambing 37oC mampu meningkatkan produksi susu sebanyak 10,83% yaitu 0,86 liter/ekor/hari dan meningkatkan angka reduktase sebesar 10,84% yaitu 0,63 jam.