Perbandingan Performansi Protokol Routing Epidemic Dan Maxprop Berdasarkan Mobilitas Node Pada Delay Tolerant Network

Main Author: Solin, Andi Yudiko Leonardo
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7893/
ctrlnum 7893
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/7893/</relation><title>Perbandingan Performansi Protokol Routing Epidemic Dan Maxprop Berdasarkan Mobilitas Node Pada Delay Tolerant Network</title><creator>Solin, Andi Yudiko Leonardo</creator><subject>004.2 System analysis and design, computer architecture, performance evaluation</subject><description>Arsitektur DTN menyediakan solusi bagi jaringan yang sering terputusputus. Node yang bergerak mengakibatkan banyaknya waktu tunggu yang diperlukan oleh paket data untuk menerima informasi dari sumber ke tujuan melalui banyak node. Pergerakan node yang terjadi akan menghasilkan mobilitas node seperti pola pergerakan yang terpola dan pergerakan random. Dalam mengirimkan pesan DTN menerapkan beberapa protokol routing yang digunakan pada suatu lokasi dan situasi yang berbeda. Protokol DTN dalam penelitian ini adalah routing Epidemic dan Maxprop dengan melakukan simulasi jaringan DTN pada The ONE Simulator untuk membandingkan kinerja protokol DTN berdasarkan mobilitas node dengan penambahan node dan ukuran pesan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal Delivery Probability routing Maxprop memiliki kecenderungan kinerja lebih baik daripada routing Epidemic dengan nilai Delivery Probability tertinggi pada pergerakan terpola 89% berbanding 88% pada Epidemic. Pada pergerakan random nilai Delivery Probability terbaik yang dihasilkan yaitu 41% berbanding 35% pada routing Epidemic. Nilai Overhead Ratio terbaik routing Maxprop pada pergerakan terpola 6,1379 dibandingkan pada Epidemic 7,9173. Pada pergerakan random nilai Overhead Ratio terbaik 4,0769 berbanding 3,7143 pada routing Epidemic. Nilai Average Latency terbaik routing Maxprop pada pergerakan terpola 513,1642s berbanding 574,1728s pada Epidemic. Pada pergerakan random routing Epidemic dan Maxprop memiliki nilai Latency Average yang sama yaitu 1389,3500s.</description><date>2017-11-17</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Solin, Andi Yudiko Leonardo (2017) Perbandingan Performansi Protokol Routing Epidemic Dan Maxprop Berdasarkan Mobilitas Node Pada Delay Tolerant Network. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FTIK/2017/782/051712369</relation><recordID>7893</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Solin, Andi Yudiko Leonardo
title Perbandingan Performansi Protokol Routing Epidemic Dan Maxprop Berdasarkan Mobilitas Node Pada Delay Tolerant Network
publishDate 2017
topic 004.2 System analysis and design
computer architecture
performance evaluation
url http://repository.ub.ac.id/7893/
contents Arsitektur DTN menyediakan solusi bagi jaringan yang sering terputusputus. Node yang bergerak mengakibatkan banyaknya waktu tunggu yang diperlukan oleh paket data untuk menerima informasi dari sumber ke tujuan melalui banyak node. Pergerakan node yang terjadi akan menghasilkan mobilitas node seperti pola pergerakan yang terpola dan pergerakan random. Dalam mengirimkan pesan DTN menerapkan beberapa protokol routing yang digunakan pada suatu lokasi dan situasi yang berbeda. Protokol DTN dalam penelitian ini adalah routing Epidemic dan Maxprop dengan melakukan simulasi jaringan DTN pada The ONE Simulator untuk membandingkan kinerja protokol DTN berdasarkan mobilitas node dengan penambahan node dan ukuran pesan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal Delivery Probability routing Maxprop memiliki kecenderungan kinerja lebih baik daripada routing Epidemic dengan nilai Delivery Probability tertinggi pada pergerakan terpola 89% berbanding 88% pada Epidemic. Pada pergerakan random nilai Delivery Probability terbaik yang dihasilkan yaitu 41% berbanding 35% pada routing Epidemic. Nilai Overhead Ratio terbaik routing Maxprop pada pergerakan terpola 6,1379 dibandingkan pada Epidemic 7,9173. Pada pergerakan random nilai Overhead Ratio terbaik 4,0769 berbanding 3,7143 pada routing Epidemic. Nilai Average Latency terbaik routing Maxprop pada pergerakan terpola 513,1642s berbanding 574,1728s pada Epidemic. Pada pergerakan random routing Epidemic dan Maxprop memiliki nilai Latency Average yang sama yaitu 1389,3500s.
id IOS4666.7893
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2018-01-19T18:33:45Z
last_indexed 2021-10-18T02:12:35Z
recordtype dc
_version_ 1751453638657572864
score 17.538404