Analysis on Politeness Strategies Applied by the Selected Applicant of Vice President Candidature in LC Aiesec UB Selection Interview Process
Main Author: | Ailah, Fina Ulfatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7864/ |
Daftar Isi:
- Proses seleksi wawancara dilakukan oleh berbagai organisasi, institusi, dan pemerintah untuk mendapatkan potensi dan keterampilan manusia yang paling berkualitas untuk mengisi posisi pekerjaan atau struktur manajemen. Untuk menghormati hierarki saat menghadapi pewawancara, pelamar harus meminimalkan wajah yang terancam saat proses wawancara. Dengan demikian, penelitian ini secara khusus berfokus pada analisis yaitu; (1) Tindakan yang Mengancam Muka dan (2) Strategi Kesopanan yang diterapkan oleh pelamar yang terpilih pada wawancara proses pemilihan pencalonan wakil presiden di LC Aiesec UB. Penelitian ini menggunakan kerangka teori dari Tindakan yang Mengancam Muka dan Strategi Kesopanan yang diajukan oleh Brown and Levinson (1987) untuk menganalisis data. Pendekatan studi kasus kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena hasil analisnya berbentuk deskripsi data yang menggunakan kata-kata dalam bahasa. Dalam penelitian ini terdapat 107 tanggapan yang diidentifikasi mengandung tindakan yang mengancam muka dan strategi kesopanan. Wajah yang pertama dan kedua yang paling terancam oleh pelamar adalah ancaman terhadap wajah negatif pendengar dan ancaman terhadap wajah positif pendengar. Tindakan mengancam muka yang kurang dilakukan oleh pelamar terdiri dari ancaman terhadap wajah negatif pembicara dan ancaman terhadap wajah positif pembicara. Peneliti juga menghitung keseluruhan temuan strategi kesopanan yang digunakan oleh pelamar. Strategi kesopanan pertama yang yang paling banyak digunakan adalah kesopanan negatif. Strategi kesantunan kedua yang paling banyak digunakan adalah kesopanan positif. Sedangkan Strategi kesopanan yang kurang digunakan oleh pelamar terdiri dari tindak tutur secara langsung dan tindak tutur secara tidak langsung. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam satu tanggapan pelamar mengandung lebih dari satu tindakan mengancam muka dan strategi kesopanan. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang memilih topik serupa dengan penelitian ini untuk mengeksplorasi tipe proses penyeleksian wawancara dalam bentuk yang lain dan dalam situasi lainnya. Bahkan, menggabungkan teori strategi kesopanan dengan teori lain seperti eufemisme dan implikatur dapat memperkaya temuan strategi bahasa dalam membuat bahasa terdengar sopan dan nyaman untuk pendengarnya.