KajiantentangPemanfaatanLimbahKotoranSapiterhadapPe rtumbuhanTanamanSawi (Brassica Juncea L) danRumput Gajah (Pennisetumpurpureum) yang DitanamsecaraMonokulturdanTumpangsari
Main Author: | Maulana., Indra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/784/1/BAGIAN%20DEPAN%20%281%29.pdf http://repository.ub.ac.id/784/2/BAB%201.pdf http://repository.ub.ac.id/784/3/BAB%202.pdf http://repository.ub.ac.id/784/4/BAB%203.pdf http://repository.ub.ac.id/784/5/BAB%204.pdf http://repository.ub.ac.id/784/6/BAB%205.pdf http://repository.ub.ac.id/784/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/784/ |
Daftar Isi:
- Pupuk kandang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pupuk sintesis. Selain kandungan Nitrogen (N), fospor (P), dan Kalium (K) yang cukup tinggi, pupuk kandang mengandung unsur hara yang cukup lengkap. Pada saat ini kita sering mendengar teknik bertanam dengan sistem pola tanam. Pola tanam merupakan bagian atau sub sistem dari sistem budidaya tanaman, maka dari sistem budidaya tanaman ini dapat dikembangkan satu atau lebih sistem pola tanam. Pola tanam ini diterapkan dengan tujuan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan untuk menghindari resiko kegagalan. Pola tanam terbagi atas dua bagian yaitu sistem pola tanam monokultur atau pertanaman tunggal dengan sistem pola tanam tumpangsari atau menanam dua jenis tanaman dalam satu lahan dan dalam waktu yang sama Penelitian ini bertujuan untukmengetahui sistim tanam yang tepat dalam kaitanya dengan aplikasi limbah peternakan sapi pada tanaman sawi dan rumput gajah serta jumlah dosis pupuk organik yang tepat (0, 5, 10, dan 15 ton ha-1) yang diberikan pada tanaman sawi dan rumput gajah pada sistim monokultur dan tumpangsari Penelitian dilaksanakan di Dusun Maduarjo Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Alat yang digunakan antara lain jangka sorong, meteran, Leaf Area Meter (LAM), timbangan analitik, sprayer, oven, lux meter dan termohygrometer. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit tanaman sawi dan rumput gajah, pupuk organik kandang sapi,urea, SP36, KCL dan pestisida. Penelitian menggunakan percobaan Rancangan Petak Terbagi dengan dasar terdiri 2 faktor, yaitu sistem tanam dan dosis pupuk. Sistem tanam terdiri dari 2jenis yaitu J1 = sistem tanam monokulturdan J2 = sistem tanam tumpangsari.Dosis pupuk organik dengan 4 taraf yaitu P0 = tanpa pemberian pupuk organik;P1= pemberian pupuk organik dengan dosis 5 t ha-1;P2 = pemberian pupuk organik dengan dosis 10 t ha-1dan P3 = pemberian pupuk organik dengan dosis 15 t ha-1. Petak percobaan berukuran 0,6 x 4 m. Total kombinasi perlakuan adalah 4 x 2 = 8perlakuan. Tiap perlakuan diulang 5 kali sehingga terdapat 8 x 5 = 40 petak percobaan. Peubah dan parameter yang diamatiadalahkomponen pertumbuhan meliputi jumlah daun, tinggi tanaman dan luas daun. Komponen hasil meliputi berat segar tanaman. Setiap petak pengamatan diambil 5 sampel tanaman.Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sistem tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman sawi dan tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, leaf area index, bobot segar serta hasil panen tanaman sawi dan rumput gajah. Dosis pemberian pupuk sebanyak 10 ton ha-1 (P2) memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman; jumlah daun; panjang daun; leaf area index, bobot segar serta hasil panen tanaman sawi dan rumput gajah. Hasil panen sawi dengan perlakuan monokultur memiliki hasil panen 2970,40 kg ha-1 yang lebih tinggi 0,94% daripada sawi dengan perlakuan sistem tanam tumpangsari yaitu sebesar 2942,62 kg ha-1. Pemberian dosis pupuk sebnayak 10 ton ha-1 dapat meningkatkan berat basah dan hasil panen per hektar pada tanaman sawi dan rumput gajah dengan jumlah hasil panen masing-masing sebesar 2981,82 kg ha-1 dan 33,42 t ha-1. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk untuk pemberian dosis pupuk sebanyak 10 ton ha-1sehingga dapat meningkatkan hasil panen.