Pendugaan Keragaman Genetik Dan Heritabilitas Karakter Komponen Hasil Dan Hasil Aksesi-Aksesi Ciplukan (Physalis sp.)

Main Author: -, Effendy
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7830/
Daftar Isi:
  • Ciplukan (Physalis sp.) merupakan salah satu tanaman dari famili Solanaceae yang pada umumnya tumbuh liar dan sangat potensial untuk dikembangkan di indonesia. Ciplukan yang dimanfaatkan sebagai buah segar didasarkan pada kandungan gizi dan manfaat yang terdapat pada buahnya. Tanaman ini digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai anti-diuretik, penyembuhan sakit perut, anti-rematik dan penyakit lainnya seperti anti kanker. Selain itu ciplukan juga sebagai bahan baku pembuatan jeli, selai, jus, dan es krim. Di Indonesia tanaman ciplukan masih merupakan tanaman liar dan dianggap sebagai gulma, sehingga setiap saat tanaman ciplukan selalu di tebas atau dicabut. Oleh karena itu berdasarkan potensi dari tanaman ciplukan yang ada maka perlu di lakukan upaya dalam pengembangan tanaman ciplukan melalui domestikasi dan meningkatkan kapasitas genetik melalui program pemuliaan tanaman. Pemuliaan tanaman akan berhasil jika terdapat keragaman dan heritabilitas. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui keragaman gentik dan nilai heritabilitas karakter komponen hasil dan hasil ciplukan. Sedangkan hipotesis dari penelitian ini ialah terdapat karakter yang mempunyai keragaman genetik dan nilai heritabilitas yang tinggi pada karakter komponen hasil dan hasil ciplukan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2017 di Kelurahan Areng-Areng, Kecematan Junrejo, Kota Batu. Alat yang digunakan antara lain: tray semai, kain peram, gembor, cangkul, ajir bambu, tali, papan penanda, refraktometer, pH meter, penggaris, alat tulis, dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain: serbuk gergaji, pupuk kandang 150 kg ha-1, pupuk Urea 120 kg ha-1, SP-36 300 kg ha-1, KCL 200 kg ha-1, fungisida dengan bahan aktif metalaksil 35%, insektisida dengan bahan aktif imidakloprid 25% dan mulsa hitam perak, serta bahan tanam yaitu 34 aksesi ciplukan: 16/MLGTPG-1,16/MLGTPG-2,16/MLGTPG-4, 16/MLGTPG-5, 16/MLG1LWK, 16/MLG7LWK,16/MLG9LWK, 16/MLG10LWK, 16/MLGJKT-1, 16/MDRGDR, 16/MDRDH, 16/AGSRH-1, 16/AGSRH-2,16/AGSRH-4, 16/TSK-B1, 16/TSK-B2, 16/GRTKWK-B, 16/GRTKLT-B, 16/SMD-3, 16/SMD-10, 16/PLBTLG-2, 16/PLBFNLG-3, 16/KDR-1, 16/RJMKDR-2, 16/INTBLD-B1, 16/INTBLD-B2, 16/INTBLD-B3,16/INTBLD-B4,16/INTBLD-B6,17/INTTHLDR8,17/INTTHLD-R9,17/INTTHLD-R10,16/OLSCHIP-12, 16/PUCANGLOBAN. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan 34 aksesi yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali, sehingga diperoleh 102 satuan percobaan. Total semua tanaman terdapat 510 tanaman. Variabel pengamatan dilakukan pada sempel tanaman yang telah ditentukan. Karakter yang diamati yaitu secara kuantitatif meliputi: tinggi tanaman (cm), Diameter batang (mm), Jumlah percabangan tersier (Cabang), Jumlah bunga per cabang tersier (bunga), Jumlah bunga per tanaman (bunga), Jumlah buah per tanaman (buah), Jumlah Buah Segar per tanaman (buah), Panjang Tangkai Buah (cm), Panjang ii Kelobot (cm), Diameter Kelobot (mm), Panjang buah (cm), Diametar buah (cm), Bobot per buah dengan kelobot (g), Bobot per buah tanpa kelobot (g), Bobot buah per tanaman (g), Bobot buah segar per tanaman (g), dan Level kemanisan (Brix%). Data karakter kuantitatif yang diperoleh kemudian dihitung menggunakan analisi ragam. Untuk menghitung keragaman genetik pada beberapa karakter yang di ujikan maka dilakukan perhitungan koefisien keragaman fenotif (KKF) dan koefisien keragaman genotip (KKG), serta mengitung nilai heritabilitas (h2). Hasil analisis ragam serta nilai KKG dan KKF masing-masing karakter dalam penelitian ini termasuk dalam kategori sempit dan luas. Karakter dengan keragaman sempit terdapat pada karakter diameter batang, jumlah cabang tersier, jumlah bunga per cabang tersier, panjang tangkai buah, panjang kelobot, diameter kelobot, panjang buah, diameter buah, dan level kemanisan. Sedangkan karakter dengan keragaman luas terdapat pada karakter tinggi batang, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah pertanaman, jumlah buah segar pertanaman, bobot per buah tanpa kelopak, bobot per buah dengan kelopak, bobot buah per tanaman dan bobot buah segar per tanaman. Pada semua karakter yang telah diuji mendapatkan nilai heritabilitas (h2) di atas 0,5 atau dengan kriteria tinggi, hal tersebut menunjukkan bahwa semua karakter yang diuji lebih dipengaruhi oleh faktor genetik dari pada faktor lingkungan.