Dampak Biochar Dan Pupuk Organik Hayati Terhadap Aktivitas Mikroorganisme Tanah Dan Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.) Pada Tanah Ultisol

Main Author: Sahputra, Rozy Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7818/
Daftar Isi:
  • Ultisol yang memiliki luasan yang cukup besar sekitar 25% dari total luasan daratan Indonesia, memiliki potensi untuk dijadikan lahan pertanian dan tanaman bawang memiliki prospek untuk dikembangkan di tanah ultisol. Meskipun sebarannya yang luas dan berpotensi untuk dijadikan sebagai lahan pertanian, di Indonesia Ultisol umumnya belum tertangani dengan baik, tanah ultisol masih memiliki beberapa kekurangan untuk dijadikan lahan pertanian yaitu rendahnya kandungan hara yang disebabkan karena proses pencucian yang berlangsung intensif. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan kualitas tanah yang terjadi pada tanah ultisol (kemasaman tanah yang tinggi, pH rata-rata <4.50, kejenuhan Al tinggi, dan rendahnya kandungan unsur hara makro seperti P, K, Ca, Mg, dan kandungan bahan organik) dapat diterapkan melalui penggunaan bahan pembenah tanah seperti pemberian bahan organik berupa biochar. Selain pemberian bahan organik penelitian ini juga memanfaatkan pupuk organik hayati untuk dapat menigkatkan aktivitas mikroorganisme didalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengtahui pengaruh aplikasi biochar dan pupuk organik hayati terhadap aktivitas mikroorganisme tanah ultisol dan 2) mengetahui pengaruh aplikasi biochar dan pupuk organik hayati terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah pada tanah ultisol. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan (Maret 2017-Juni 2017) yang dilakukan di rumah kaca dan Laboratorium Mikrobiologi Pertanian LIPI Cibinong. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) yang memiliki 8 kombinasi perlakuan tanah ultisol (M0P0), ultisol + pupuk organik hayati (M0P1), ultisol + biochar (M0P2), ultisol + pupuk organik hayati + biochar (M0P3), ultisol + kompos (M1P0), ultisol + kompos + pupuk organik hayati (M1P1), ultisol + kompos + biochar (M1P2), ultisol + kompos + pupuk organik hayati + biochar (M1P3) dengan 3 kali ulangan. Tanah ultisol yang digunakan sebanyak 4,5 kg dengan dosis kompos sebesar 20 ton ha-1, biochar sebesar 10 ton ha-1 dan pupuk organik hayati sebesar 20 l ha-1. Analisis data menggunakan Genstat pada taraf kesalahan 5%, jika berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Analisis tanah yang dilakukan yaitu pH, C-Organik, P-Tersedia, total populasi bakteri, respirasi tanah, dan aktivitas fosfomonoesterase, dan juga pengamatan pertumbuhan tanaman yang terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, berat basah dan berat kering daun, berat basah dan berat kering umbi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian kompos, pupuk organik hayati dan biochar berpengaruh nyata untuk meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah berupa total populasi bakteri, respirasi tanah, P-Tersedia dan pH. Perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap enzim Pme-ase dan jumlah daun. Perlakuan juga memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 2 dan 6 MST, jumlah daun pada 2 MST, berat basah dan berat kering umbi.