Sudut Pandang Wanita Modern Jepang Terhadap Pernikahan dalam Drama Totsuzen Desuga, Ashita Kekkonshimasu Karya Sutradara Michiko Kamichi

Main Author: Ramadhan, Mirza Amalia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7793/
Daftar Isi:
  • Hikonka adalah seseorang yang memilih untuk tidak menikah. Hikonka merupakan sebuah fenomena sosial yang sedang dihadapi oleh masyarakat Jepang saat ini. Permasalahan Hikonka terjadi dikarenakan perubahan sudut pandang masyarakat modern Jepang terhadap sebuah pernikahan. Fenomena hikonka tercermin dalam sebuah karya sastra, yaitu drama, dengan judul Totsuzen Desuga, Ashita Kekkonshimasu karya sutradara Michiko Kamchi. Drama ini berkaitan dengan sosiologi sastra. Sosiologi sastra memiliki peran penting untuk membahas karya sastra yang berkaitan dengan masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan untuk membahas sudut pandang masyarakat modern Jepang terhadap pernikahan yang tercermin di dalam drama tersebut dengan menggunakan teori sosiologi sastra. Selain teori sosiologi sastra, penulis menggunakan fenomena hikonka, teori tokoh penokohan dan mise-en-scene. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini penulis menemukan 9 sudut pandang terhadap pernikahan pada masyarakat modern Jepang yaitu, tidak membutuhkan pernikahan, fokus terhadap karir, tidak menyukai sistem pernikahan, mempunyai pasangan untuk dijadikan hewan peliharaan, hanya ingin berkencan tidak ingin menikah, mencari pasangan dengan latar belakang finansial yang bagus untuk menunjang hidup, tidak ingin menanggung beban pernikahan sendirian, menikah dengan seseorang yang sesuai kriteria dan lebih memilih melajang daripada menikah. Penulis juga menemukan sudut pandang Asuka Takanashi sebagai wanita modern Jepang yaitu, menikah adalah tujuan dari kehidupan, menjadi ibu rumah tangga profesional adalah hal penting, ingin mencari pasangan untuk bersama selamanya, dan sebelum menikah ingin merasakan jatuh cinta. Hal ini membuktikan bahwa sudut pandang terhadap pernikahan sangat mempengaruhi terjadinya fenomena hikonka.