Potensi Arthropoda Tanah Sebagai Bioindikator Kualitas Tanah Di Agroforestri Kopi
Daftar Isi:
- Agroforestri merupakan pendekatan pengelolaan lahan yang berkelanjutan dengan menggabungkan pertanian dan kehutanan ke dalam sistem produksi yang terintegrasi. Sistem agroforestri memberikan keuntungan secara ekonomi dari hasil tanaman dan produk kayu, serta habitat yang potensial untuk tempat berlindung berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Penggabungan berbagai jenis pohon di lahan pertanian dapat membantu dalam menjaga ketersediaan nutrisi dan meningkatkan kesuburan tanah. Degradasi lahan dan penurunan kesuburan tanah menjadi ancaman besar bagi produktivitas pertanian. Petani membutuhkan indikator peringatan dini kualitas tanah dan alat pemantauan untuk memandu pengelolaan tanah, karena biaya mencegah degradasi tanah lebih murah dibandingkan biaya tindakan perbaikan. Cara lama yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas tanah didasarkan pada penggunaan indikator fisika, kimia dan mikrobiologi. Metode baru berdasarkan arthropoda tanah telah diusulkan untuk mengevaluasi kualitas tanah. Arthropoda tanah dipilih karena memberikan respon sensitif terhadap praktik pengelolaan lahan dan berkorelasi positif dengan fungsi tanah. Penelitian bertujuan untuk menganalisis sifat fisik dan kimia tanah, mengidentifikasi genus arthropoda tanah, menganalisis kelimpahan dan keanekaragaman genus arthropoda tanah, menganalisis hubungan antara kelimpahan genus arthropoda tanah dengan sifat fisik dan kimia tanah dan mengetahui genus arthropoda tanah yang berpotensi sebagai bioindikator kualitas tanah pada sistem agroforestri kopi. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: penelitian I dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2013 di Cagar Alam Manggis Gadungan dan perkebunan kopi PT. Mangli Dian Perkasa Desa Mangli Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Penelitian II dilakukan pada bulan April sampai Mei 2015 di Cagar Alam Manggis Gadungan, perkebunan kopi PT. Mangli Dian Perkasa Desa Mangli Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri dan agroekosistem di Desa Siman Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Penelitian III dilakukan pada bulan Januari sampai Pebruari 2016 di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Bangelan dan perkebunan kopi rakyat Desa Bangelan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Di tiap lokasi dilakukan pengambilan sampel arthropoda tanah dengan cara membuat 3 jalur dan di setiap jalur dibuat 10 titik pengamatan dengan jarak antar titik pengamatan 5 m. Metode yang digunakan untuk mendapatkan sampel arthropoda tanah adalah metode pitfall trap dan hand sorted. Sifat fisik tanah yang diukur adalah suhu dan kelembaban tanah. Sifat kimia tanah yang diukur adalah pH, bahan organik, karbon organik, N total, P dan K. Data arthropoda tanah dianalisis untuk mengetahui indeks keanekaragaman Shannon (H’), indeks kekayaan Margalef (R), indeks kemerataan (E) dan Indicator Value Index (IndVal). Data sifat fisik dan kimia tanah dari 2 lokasi diuji t sedangkan yang dari 3 lokasi diuji dengan analisis varian. Data sifat fisik tanah, kimia tanah dan arthropoda tanah dilakukan analisis multivariate, yaitu Principal Component Analysis (PCA), similaritas Morisita, Canonical Correspondence Analysis (CCA). Analisis H, R, E, uji t, anava, PCA, similaritas Morisita dan CCA menggunakan program PAST versi 3.14, sedangkan analisis IndVal menggunakan software R. ii Hasil analisis sifat fisik dan kimia tanah dari agroforestri kopi adalah sebagai berikut: pH tanah (4,7-6,33) asam sampai agak asam, C organik (0,89-4,95 %) sangat rendah sampai tinggi, rasio C/N (6,2-16,1 %) rendah sampai tinggi, N total (0,14-0,31 %) rendah sampai sedang, P (6,87-17,88 mg/kg) rendah sampai sangat tinggi, K (0,18-1,26 me/100g) rendah sampai sangat tinggi. Arthropoda tanah yang diperoleh dari agroforestri kopi terdiri dari klas Arachnida, Chilopoda, Collembola, Diplopoda dan Insekta. Klas yang memiliki jumlah ordo terbanyak adalah klas Insekta, ordo yang memiliki jumlah famili terbanyak adalah ordo Coleoptera dan famili yang memiliki jumlah genus terbanyak adalah famili Formicidae. Kelimpahan arthropoda tanah di agroforestri kopi didominasi oleh kelompok semut (genus Camponotus dan Ponera) dan Collembola (genus Entomobrya dan Lepidocyrtus). Agroforestri kopi memiliki keanekaragaman arthropoda tanah yang tinggi. Kelimpahan semut (genus Camponotus dan Ponera) di Agroforestri Kopi berhubungan dengan N total, P, K, kelembaban, pH dan suhu tanah. Kelimpahan Collembola (genus Entomobrya) berhubungan dengan suhu. Kelimpahan Collembola (genus Lepidocyrtus) berhubungan dengan N, P, C organik, bahan organik, kelembaban dan rasio C/N. Arthropoda tanah yang berpotensi sebagai bioindikator di agroforestri kopi adalah semut (genus Camponotus) dan Collembola (genus Lepidocyrtus dan Desoria