Modal Sosial Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata (Studi Kasus: Destinasi Wisata Waduk Riam Kanan)

Main Author: Leliana, Defin Helda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7771/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan memiliki potensi wisata alam yang terdapat di Kecamatan Aranio dan merupakan destinasi wisata nasional yaitu Waduk Riam Kanan. Namun, perkembangan pariwisata di Kabupaten Banjar tergolong lambat dan tidak optimal karena kurangnya dukungan dan partisipasi dari masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata dapat terbentuk dari nilai modal sosial yang tertanam pada masyarakat. Modal sosial dapat digambarkan sebagai suatu keadaan masing-masing individu dapat menggunakan keanggotaannya dalam suatu kelompok untuk memperoleh manfaat. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjar dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dengan membentuk kelompok sadar wisata pada tahun 2016. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pariwisata dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat menjadi dasar pertimbangan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kondisi modal sosial masyarakat sekitar Waduk Riam Kanan khususnya masyarakat Desa Tiwingan Lama dan Desa Tiwingan Baru dan (2) pengaruh modal sosial dalam pengembangan pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 302 responden, 203 responden masyarakat Desa Tiwingan Lama dan 99 responden masyarakat Desa Tiwingan Baru. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil kuisioner, wawancara, dan observasi, sedangkan data sekunder didapatkan dari dokumendokumen instansi terkait berupa RIPDDA Kabupaten Banjar, RTRW Kabupaten Banjar, jumlah penduduk Kecamatan Aranio, Desa Tiwingan Lama dan Desa Tiwingan Baru; monografi Kecamatan Aranio, Desa Tiwingan Baru dan Tiwingan Lama; serta jumlah wisatawan Waduk Riam Kanan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif dan Stuctural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat sudah cukup baik, modal sosial berupa kepercayaan, jaringan sosial, dan norma dalam kegiatan pariwisata memiliki angka yang signifikan yang berarti bahwa modal sosial pada masyarakat memiliki pengaruh terhadap pengembangan pariwisata. Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam modal sosial, karena kepercayaan merupakan salah satu elemen pokok yang menentukan suatu masyarakat memiliki kekuatan modal sosial atau tidak. Semakin tinggi tingkat kepercayaan maka akan semakin luas jaringan sosial yang terjalin dan terbangunlah norma. Tingginya tingkat kepercayaan juga mempengaruhi masyarakat dalam menaati norma-norma yang berlaku. Jika masyarakat saling mempercayai maka tidak akan terjadi sikap-sikap yang menyimpang dari nilai norma. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pariwisata. Partisipasi masyarakat pada kegiatan pariwisata juga dipengaruhi oleh demografi masyarakat seperti usia, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan. Tingginya modal sosial yang dimiliki masyarakat dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pariwisata.