Daftar Isi:
  • Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen maupun konsumennya serta tidak merusak lingkungan. IFOAM (2016) mencatat bahwa penjualan ritel dunia terhadap makanan dan minuman organik mencapai 80 miliar US$ pada tahun 2014. Tiga negara di dunia yang menduduki peringkat negara dengan perdagangan produk organik adalah Amerika serikat sebesar 27,1 Milyar Euro, Jerman 7,9 Milyar euro, dan Perancis 4,8 Milyar euro. Sedangkan permintaan luar negeri terhadap produk organik Indonesia cukup tinggi, namun hanya bisa terpenuhi sebesar 5 persen dari total keseluruhan permintaan pasar Internasional. Di desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi terdapat petani yang membudidayakan buah naga dengan sistem pertanian organik dan anorganik. Umur tanaman buah naga tersebut terhitung rata–rata 3 tahun pada tahun 2016. Adanya komitmen yang tinggi dari petani anggota kelompok untuk budidaya secara organik, membuat desa Jambewangi mendapatkan rekomendasi program 1000 desa organik dari dinas kementrian pertanian. Komoditas yang sedang dikembangkan tersebut adalah buah naga. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan struktur biaya dan pendapatan pada usahatani buah naga organik dan buah naga anorganik. Metode Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (disengaja). Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus dan purposive sampling. Jumlah sampel untuk penelitian ini sebanyak 41 orang. Terdiri dari 20 sampel petani buah naga organik, 20 sampel petani buah naga anorganik, dan 1 orang key informan. Metode analisa data menggunakan analisa kuantiitatif dan analisis independent t test. Interpretasi hasil penelitian dilakukan dengan uji beda rata-rata/ independent sampel t test. Hasil pengujian data rata-rata biaya menunjukkan angka sig 0,06 > α 0,05.Sedangkan hasil pengujian data rata-rata pendapatan diperoleh angka sig.0,08 > α 0,05. Hasil pengujian tersebut membuktikan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan pada biaya dan pendapatan dalam usahatani buah naga organik dengan buah naga anorganik.