Analisis Kinerja Protokol Routing Pada Arsitektur Delay Tolerant Network Terhadap Beberapa Pola Pergerakan

Main Author: Rizal, Hafidz
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7717/
Daftar Isi:
  • Penggunaan konsep arsitektur DTN dapat diterapkan pada beberapa permasalahan yang memiliki kendala terhadap ketersediaan atau gangguan pada jaringan. Arsitektur DTN tidak terlepas dari penerapan protokol routing yang digunakan pada suatu lokasi dan pada situasi yang berbeda-beda. Untuk dapat mengirimkan pesan, salah satu node harus melakukan pergerakan untuk bertemu dengan node lain. Pergerakan yang terjadi terus menerus akan menghasilkan pola pergerakan, contoh pola pergerakan yaitu pergerakan random, terjadwal, dan terpola. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari protokol routing Prophet, Maxprop, Epidemic, dan Spray And Wait terhadap penambahan jumlah node dan penambahan kecepatan node pada pola pergerakan random, terjadwal dan terpola. Pada penelitian ini menggunakan The One Simulator untuk proses simulasi dan untuk membuat suatu pola pergerakan menggunakan aplikasi OpenJUMP. Pada hasil pengujian penambahan jumlah node dan kecepatan node cenderung menghasilkan peningkatan pada delivery probability dan overhead ratio sedangkan average latency yang dihasilkan mengalami penurunan. Pada pola pergerakan random protokol routing maxprop memiliki kinerja yang lebih baik karena pada penambahan node dan kecepatan node menghasilkan nilai delivery probability yaitu 63% dan 55%, nilai average latency sebesar 33% dan 31%, dan nilai overhead ratio yaitu 83% dan 78%. Lalu pola pergerakan terjadwal protokol routing yang memiliki kinerja yang lebih baik adalah spray and wait, karena pada penambahan jumlah node dan kecepatan node menghasilkan average latency yaitu 37% dan 44%, overhead ratio sebesar 4% dan 8%, dan delivery probability yang yaitu 41% dan 40%. Kemudian pola pergerakan terpola protokol routing maxprop memiliki kinerja yang lebih baik, karena pada penambahan jumlah node dan kecepatan node menghasilkan delivery probability sebesar 62% dan 59%, average latency sebesar 32% dan 32%, dan overhead rasio yaitu 83% dan 88%.