Perubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian Pada Rusunawa Bayuangga Di Kota Probolinggo

Main Author: Saputra, Damianus Andrian Darma
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7667/
Daftar Isi:
  • Rusunawa Bayuangga Probolinggo adalah salah satu program dari pemerintah yaitu Kementrian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya pada RPJMN 2010 – 2014 yang mendapatkan tugas untuk membangun satuan rumah susun yang dapat mewadahi masyarakat yang berpenghasilan rendah dengan cara sewa. Rusunawa Bayuangga Probolinggo yang sudah berdiri sejak tahun 2010 memiliki dua blok hunian gedung rusunawa dengan masing – masing blok memiliki 99 unit hunian dan dihuni oleh 198 kepala keluarga. Dengan banyaknya penghuni yang menempati unit hunian rusunawa, semakin banyak pula permasalahan – permasalahan yang terjadi pada unit hunian Rusunawa Bayuangga. Dalam observasi awal yang telah dilakukan terdapat permasalahan mengenai perubahan fungsi ruang pada unit hunian rusunawa yang tidak sesuai dengan peraturan – peraturan penempatan unit hunian yang ada pada Rusunawa Bayuangga. Dari permasalahan yang telah diketahui dari observasi awal yang telah dilakukan mengenai perubahan pola tata ruang pada unit hunian rusunawa, maka dilakukan penelitian pada Rusunawa Bayuangga Probolinggo sebagai objek penelitian. Dimana dari tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan pola tata ruang terkait fungsi, zonasi, organisasi serta kondisi fisik ruang yang terjadi pada unit hunian Rusunawa Bayuangga. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan pengumpulan data menggunakan metode observasi awal, wawancara, kuesioner serta dokumentasi. Hasil dari kuesioner yang telah dilakukan kemudian diolah dan dijelaskan berupa tabel dan diagram, dimana data tersebut digunakan sebagai dasar untuk menjawab rumusan masalah. Selanjutnya terdapat tahapan – tahapan analisis data pada penelitian, dimana tahapan pertama adalah analisis perubahan fungsi yang terjadi pada unit hunian Rusunawa Probolinggo. Tahapan kedua adalah tahapan analisis kondisi eksisting perubahan yang terjadi pada masing – masing ruang. Dalam tahapan ini dijelaskan karakteristik penghuni unit hunian yang tinggal, perubahan fungsi ruang yang terjadi dilengkapi dengan denah perubahan pada unit hunian serta dokumentasi perubahan fungsi ruang berupa foto – foto yang kemudian dianalisis dengan membandingkan kondisi eksisting dan hasil kuesioner. Pada tahapan ketiga menjelaskan perubahan fungsi ruang yang terjadi pada tiap – tiap lantai dengan diperjelas menggunakan mapping. Kemudian pada tahapan keempat mentabulasikan perubahan yang terjadi terkait dengan fungsi, zonasi, organisasi serta kondisi fisik ruang pada tiap – tiap lantai per blok bangunan. Kemudian pada tahapan kelima mentabulasikan perubahan yang terjadi secara detail pada tiap – tiap blok hunian. Pada tahapan keenam adalah mentabulasikan perubahan yang terjadi secara keseluruhan dan kemudian menganalisis perubahan yang terjadi terkait dengan fungsi, zonasi, organisasi serta kondisi fisik ruang yang terjadi. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadi perubahan pola tata ruang unit hunian terkait dengan fungsi ruang, zonasi ruang, organisasi ruang serta kondisi fisik ruang yang terjadi pada Rusunawa Bayuangga Probolinggo. Perubahan pola tata ruang tersebut terjadi pada area selasar yang menjadi ruang tamu sebanyak 62.8% dikarenakan ruang keluarga yang berada di dalam unit hunian dialihfungsikan menjadi ruangan lain seperti menjadi ruang tidur serta tempat usaha. Perubahan pada ruang keluarga menjadi ruang tidur sebanyak 52.8% dikarenakan terlalu banyaknya penghuni dalam satu unit hunian. Perubahan pada ruang keluarga menjadi rental playstation sebanyak 1.4% serta warung sebanyak 8.6%. Serta ruang jemur yang berubah menjadi tempat memasak sebanyak 1.4% dan tempat mencuci sebanyak 10% akibat unit hunian yang kurang mencukupi. Perubahan tersebut terjadi akibat unit hunian rusunawa kurang mencukupi ruang privat sehingga penghuni rusunawa banyak yang menggunakan ruang publik sebagai ruang privat. Bagi pihak UPT Rusunawa Bayuangga Probolinggo dapat memperhatikan perkembangan jumlah penghuni yang tinggal pada unit hunian rusunawa yang nantinya akan semakin terus berkembang dan melebihi dari kapasitas awal yang sudah ditentukan oleh pihak UPT Rusunawa. Sehingga bagi pihak UPT Rusunawa Bayuangga Probolinggo diharapkan dapat menyediakan gedung rusunawa lainnya dengan tipe unit hunian yang lebih besar, sehingga penghuni yang akan tinggal nantinya dapat menempati unit hunian rusunawa sesuai dengan kapasitasnya. Bagi calon penghuni maupun penghuni rusunawa diharapkan dapat menggunakan unit hunian rusunawa sesuai fungsi ruang yang ada dan mematuhi peraturan – peraturan yang berlaku pada Rusunawa Bayuangga Kota Probolinggo.