Evaluasi Kenyamanan Termal Pada Ruang Kelas Pondok Pesantren Daar El-Huda Di Kabupaten Tangerang

Main Author: Noor, Azka
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7625/
Daftar Isi:
  • Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu secara formal dimana terdapat guru dan murid yang menggunakan ruang kelas pada sekolah. Umumnya sekolah digunakan sebagai tempat belajar dimulai pada pagi hari yaitu pukul 07.00 WIB hingga sore hari pukul 16.00 WIB. Pentingnya kondisi udara yang nyaman adalah kebutuhan setiap siswa dan guru di kelas agar konsentrasi belajar terjaga. Dengan memanfaatkan penghawaan alami diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kenyamanan termal pada ruang kelas. Adapun tujuan dari penelitiann ini, untuk mengevaluasi kenyamanan termal ruang kelas berdasarkan bukaan yang terdapat pada ruang kelas yang dirasakan oleh pengguna (siswa dan guru) yang kemudian didapatkan bagaimana kondisi termal ruang kelas dan cara meningkatkan kenyamanan termal pada ruang kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan melakukan pengukuran temperatur udara, kelembaban udara, kecepatan angin, ukuran bukaan jendela, insulasi pakaian, dan aktivitas yang dilakukan siswa. Pada lapangan, juga membagikan kuesioner untuk pengguna ruang kelas yang ditelliti untuk mengetahui bagaimana kondisi yang dirasakan pada ruang kelas. Hasil yang didapatkan dari pengukuran lapangan tersebut dikomparasikan dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) 03-6572-2001 mengenai kenyamanan termal dan ventilasi bangunan. Hasil kuesioner dianalisis menggunakan software SPSS. Pengukuran temperatur udara juga dilakukan menggunakan software Ecotect Analysis 2011 untuk dibandingkan dengan pengukuran lapangan. Ecotect Analysis 2011 juga dilakukan untuk mensimulasikan rekomendasi bukaan yang dapat diterapkan pada ruang kelas. Hasil yang didapatkan dari analisis yang dilakukan adalah pada rata-rata temperatur udara hasil pengukuran lapangan masih berada diatas ambang atas nyaman yang dibandingkan dengan SNI 03-6572-2001. Begitu pula dengan keadaan kelembaban udara pada lapangan yang masih tinggi, kecepatan angin yang masih kurang untuk ruang kelas yang digunakan untuk belajar formal, insulasi pakaian yang cukup tinggi dikarenakan pakaian yang dikenakan adalah pakaian muslim, dan luasan bukaan sudah mencapai standar 03-6572-2001 akan tetapi untuk penggunaannya belum diterapkan secara baik maka dari itu didapatkan rekomendasi untuk aspek bukaan jendela. Adapun hasil dari kuesioner yang telah dibagikan kepada responden menunjukkan bahwa responden masih merasa nyaman pada temperatur udara yang dapat dikatakan cukup tinggi. Akan tetapi, responden juga menginginkan temperatur udara didalam ruang kelas agar lebih sedikit dingin. Rekomendasi bukaan jendela yang dihasilkan adalah menggunakan jendela putar vertikal untuk ruang kelas yang terletak di lantai 1 dan 2, dan jendela putar horizontal untuk ruang kelas yang berada di lantai 1.