Pelestarian Bangunan Rumah Sakit Pgi Cikini (Eks Rumah Raden Saleh)

Main Author: Rachmani, Maulanissa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7604/
Daftar Isi:
  • Bangunan Rumah Sakit PGI Cikini (Eks Rumah Raden Saleh) merupakan bangunan yang di desain oleh seorang maestro lukis Raden Saleh pada tahun 1852. Bangunan ini merupakan salah satu saksi historis yang ada di Indonesia. Tokoh seperti Albert S. Bickmore seorang dan Franz Ferdinand tercatat pernah mengunjungi bangunan ini. Selain itu juga pernahnya diadakannya pameran berskala internasional pada bangunan bekas rumah Raden Saleh tersebut. Selain tinggi nilai historisnya, bangunan ini memiliki keunikan dalam segi bentuk dan gayanya. Merupakan bangunan bergaya eklektik yang didominasi oleh gaya neo-gotik, mengadopsi sebuah puri di Jerman. Usia bangunan yang telah lebih dari 150 tahun ini telah mengalami berbagai penurunan dari segi nilai arsitektur bangunan. Banyaknya kerusakan serta perubahan berupa pengurangan beberapa ragam hias dan penambahan ruang dan berbagai elemen bangunan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan studi pelestarian terhadap bangunan Rumah Sakit PGI Cikini. Tujuannya adalah untuk mengenali karakteristik bangunan, yang terdiri dari karakter spasial, visual, dan struktural. Selanjutnya ditentukan arahan pelestarian yang sesuai untuk masing-masing karakter tersebut. Studi ini merupakan jenis studi analisis kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif analisis, evaluatif dan development. Metode deskriptif analisis mengidentifikasi dan menganalisis berdasarkan variabel penelitian yang diamati. Pada metode ini analisis yang dikaji mengenai karakter pembentuk bangunan, yakni karakter spasial, visual serta struktural. Metode evaluatif merupakan tahapan evaluasi berdasarkan kriteria makna kulturalnya. Metode development dilakukan sebagai penentu dari arahan pelestarian variabel amatannya. Pada metode ini, variabel diarahkan menjadi 4 jenis teknik pelestarian yakni, preservasi, konservasi, rehabilitasi dan rekonstruksi. Karakter spasial bangunan dapat terlihat dari bentuk denah dan susunan ruang-ruangnya. Hal yang menjadi kekurangan dari karakter spasial bangunan ialah sebagian dari ruangnya yang tidak lagi difungsikan karena kerusakan yang cukup parah pada elemen-elemen bangunannya. Karakter visual pada bangunan memiliki bermacam-macam ornamen yang menarik, memperkaya keindahan serta memperkuat citra bangunan. Namun, tidak sedikit pula komponen-komponen bangunan yang hilang akibat pergantian kepemilikan tersebut. Selain itu, banyak elemen bangunan yang kondisi fisiknya perlu segera dilakukan perbaikan karena faktor umur dan kerusakan bangunan. Berdasarkan hasil evaluasi Rumah Sakit PGI Cikini, dapat diketahui bahwa hanya seperlima elemen bangunan yang benar-benar terjaga bentuk aslinya dan kondisinya yang masih terawat. Sementara elemen yang perlu dilakukan pemugaran dari teknik konservasi sepertiga dari keseluruhan elemen dan sisanya merupakan elemen-elemen rusak yang memerlukan perhatian lebih.