Implementasi Kebijakan Pengembangan Potensi Industri Melalui Pengembangan Infrastruktur Berbasis Kawasan (Studi Pada DISPERINDAG (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Kabupaten Gresik)

Main Author: Rachmadi, Ridhan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7584/
Daftar Isi:
  • Kota Gresik merupakan salah satu kota industri. Sebagai daerah industri, potensi yang sangat menonjol di Gresik adalah potensi bidang industri. Skala industri di Gresik dibagi menjadi skala kecil, skala sedang, dan skala besar. Sektor ini diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian Gresik. Menyikapi masalah tersebut , Pemerintah daerah Kabupaten Gresik membuat suatu implementasi kebijakan mengenai pengembangan infrastruktur yang berbasis kawasan. Di mana keberadaan kawasan industri ini sangat strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah. Penelitian ini menggunakan Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah Teori George C. Edward III. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah pedoman wawancara kepada dinas industri terkait. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan merangkum hasil proses wawancara, memfokuskan kepada hal yang dicari dengan memberikan kode, memberikan uraian singkat dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil analisis data dari rumusan masalah yang ditetapkan, maka didapat hasil antara lain: dari aspek komunikasi dilakukan melalui proses sosialisasi dan pemberitaan melalui media massa. Aspek sumber daya meliputi sumber daya manusia dan fasilitas, dan lain-lain. Aspek disposisi dari pelaksana mempunyai kemauan, tanggung jawab dan komitmen dalam menjalankan tugastugasnya, struktur birokrasi yang ditetapkan berupa adanya suatu standar dan pembagian kewenangan. Keberadaan kawasan industri pada dasarnya akan menciptakan kesempatan kerja dan usaha bagi masyarakat sekitar kawasan. Hal ini akan meningkatkan pendapat nasional khususnya daerah Gresik. Faktor pendukung datang dari masyarakat dengan mendukung program kerja pemerintah. Faktor penghambat adanya polemik dari masyarakat asli, masyarakat luar daerah, dan pemerintah daerah dalam upaya membangun usaha dan pembebasan lahan. Kesimpulan dari penelitian ini apabila dilihat dari komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi secara umum cukup baik. Dampak dari keberadaan kawasan industri ada dampak positif dan negatifnya. Faktor pendukung dan penghambat datang dari masyarakat Gresik, masyarakat luar daerah, dan pemerintah daerah. Saran dari peneliti yaitu diperlukan adanya pembuatan ijin usaha yang memudahkan para pelaku usaha dan investor.