Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kasar Kulit Batang Mangrove Sonneratia Alba Dengan Menggunakan Variasi Pelarut Dan Lama Waktu Ekstraksi Sonikasi Yang Berbeda

Main Author: Faujiah, Loryanti
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7534/
Daftar Isi:
  • Senyawa antioksidan merupakan inhibitor penghambat oksidasi. Cara kerja senyawa antioksidan adalah bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif yang relatif stabil. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas Pemilihan Kulit batang mangrove Sonneratia alba berpotensi besar untuk menghasilkan antioksidan dimana aktivitas antioksidan terbaik pada pada kulit batang. Senyawa metabolit sekunder dapat diperoleh melalui proses ekstraksi salah satunya dengan metode ekstraksi sonikasi. Metode tersebut digunakan karena memiliki waktu yang singkat untuk mengekstrak. Pada saat ekstraksi diperukan pelarut yang dapat melarutkan senyawa yang terdapat dalam sampel berdasarkan tingkat kepolarannya. Pelarut yang dapat digunakan dalam ekstraksi yaitu n-heksan (non polar), etil asetat (semi polar) dan etanol (polar). Tinggi rendahnya aktivitas antioksidan dalam sampel dapat diketahui melalui ujiaktivitas antioksidan, salah satunya dengan menggunkan metode DPPH (1,1 – diphenil-2-pirycilhdrazil). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan variasi pelarut dan lama waktu ekstraksi yang berbeda menggunakan metode ekstraksi sonikasi terhadap aktivitas antioksidan ekstrak kasar kulit batang Sonneratia alba. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017, bertempat di Laboratorium Riset Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Islam Malik Maulana Ibrahim, Materia Medica Kota Batu Malang, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya dan Pusat Laboratorium Forensik Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi preparasi bahan menjadi tepung, ekstraksi sonikasi, perhitungan rendemen, uji kadar air, uji fitokimia dan uji toksisitas. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian pendahuluan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Pada penelitian utama meiliputi uji total fenol, uji aktivitas antioksidan dan uji LC-MS. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian utama adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Sederhana dengan 6 ulangan. Hasil penelitian pendahuluan didapatkan nilai rendemen tertinggi pada ekstrak yang diekstraksi lama waktu 35 menit yang diekstraksi secara bertingkat pada pelarut n-heksan 2,43%, etil asetat 4,94%, dan etanol 11,00%. Pada uji kadar air didapatkan nilai kadar air tertinggi pada ekstrak dengan lama waktu ekstraksi 35 menit pada pelarut n-heksan 13,5%, etil asetat 23,5% dan etanol 25,5%. Pada uji fitokimia dengan lama waktu ekstraksi 15 menit pada pelarut n-heksan mengandung senyawa steroid, flavonoid dan tanin. Pada pelarut etil asetat mengandung senyawa flavonoid, triterpenoid dan tanin. Pada pelarut etanol mengandung senyawa flavonoid, triterpenoid, tanin dan saponin. Pada uji fitokimia dengan lama waktu ekstraksi 25 menit pada pelarut n-heksan mengandung senyawa steroid, flavonoid dan tanin. Pada pelarut etil asetat mengandung senyawa flavonoid, triterpenoid dan tanin. Pada pelarut etanol mengandung senyawa flavonoid, tanin, triterpenoid dan saponin. Pada uji fitokimia dengan lama waktu 35 menit pada pelarut n-heksan mengandung senyawa steroid, flavonoid dan tanin. Pada pelarut etil asetat mengandung senyawa flavonoid, tanin, triterpenoid. Pada pelarut etanol mengandung senyawa flavonoid, tanin, triterpenoid dan saponin. Pada uji toksisitas tertinggi pada terdapat pada lama waktu 15 menit dengan pelarut n-heksan LC50 628,212 ppm dan terendah pada lama waktu 25 menit dengan pelarut etanol dengan LC50 sebesar 251,629 ppm. Berdasarkan hasil pengujian pada penelitian pendahuluan didapatkan perlakuan lama ekstraksi 25 menit dipilih dalam uji lanjut penelitian utama. Hasil penelitian utama pada uji total fenol didapatkan total fenol terbaik pada ekstrak etanol sebesar 1024,809 mgGAE/100 g dan total fenol terendah pada pelarut n-heksan sebesar 268,894 mgGAE/100 g. Pada uji aktivitas antioksidan didapatkan nilai terbaik pada pelarut etanol dengan IC50 sebesar 88,706 ppm dan IC50 terendah pada pelarut n-heksan sebesar 251,603 ppm. Sedangkan ekstrak etanol tepung kulit batang Sonneratia alba yang memiliki nilai IC50 terendah di uji LC-MS dan teridentifikasi mengandung senyawa Catechin, Salicylic acid, 3,4,5-trihidroksilbenzoat, epigallocatechin, Tiliroside,