Performans Produksi Sapi Sonok Di Wilayah Pengembangan Pembibitan Sapi Madura, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura
Main Author: | Wulandari, Deby Tri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/750/1/DEBY%20TRI%20WULANDARI%20.pdf http://repository.ub.ac.id/750/ |
Daftar Isi:
- Sapi Sonok merupakan Sapi Madura betina yang dipelihara secara khusus dan dibesarkan dengan tujuan kesenangan melalui lomba keindahan, keterampilan, serta mempunyai nilai ekonomis tinggi berikut harga turunannya. Sapi Sonok dipilih melalui seleksi yang sangat ketat dan dari aspek pemeliharaannya tergolong dalam pola pemeliharaan optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui performans produksi Sapi Sonok berdasarkan bobot badan dan statistik vital (panjang badan, lingkar dada, dan tinggi gumba) serta sifat kualitatif Sapi Sonok. Penelitian ini dilakukan di wilayah pengembangan pembibitan Sapi Madura, yaitu di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura. Waktu penelitian dilaksanakan pada 3 November hingga 1 Desember 2016. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Madura betina dengan tipe Sapi Sonok sebanyak 205 ekor (46 ekor PI0, 41 ekor PI2, 33 ekor PI4, 29 ekor PI6, dan 56 ekor PI8). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi/survei lapang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Data karakteristik kualitatif Sapi Sonok yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji deskriptif serta data bobot badan, tinggi gumba, panjang badan, dan lingkar dada Sapi Sonok dianalisis dengan uji sidik ragam (ANOVA), apabila terdapat hasil perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sifat kualitatif, bobot badan, tinggi gumba, panjang badan, dan lingkar dada. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karakteristik kualitatif Sapi Sonok yaitu warna tubuh merah bata dan smear pada bagian pantat, warna sekitar mata dan telinga berwarna hitam, warna kaki berwarna putih dan sama dengan warna tubuh ternak (merah bata), keadaan ekor berwarna hitam dan ekor panjang selutut, bentuk punggung berbentuk lurus, arah tanduk mengarah ke dalam. Rataan bobot badan Sapi Sonok PI0, PI2, PI4, PI6, dan PI8 berturut-turut adalah 156,11 kg ; 293,66 kg ; 320,67 kg ; 320,28 kg ; 380,21 kg. Rataan tinggi gumba Sapi Sonok PI0, PI2, PI4, PI6, dan PI8 adalah 105,76 cm ; 122,59 cm ; 125,27 cm ; 126,86 cm ; 132,33 cm. Rataan panjang badan Sapi Sonok PI0, PI2, PI4, PI6, dan PI8 adalah 99,98 cm ; 120,15 cm ; 123,3 cm ; 127,72 cm ; 135,27 cm. Rataan lingkar dada Sapi Sonok PI0, PI2, PI4, PI6, dan PI8 adalah 106,02 cm ; 151,07 cm ; 157,09 cm ; 156,28 cm ; 173,03 cm. Performans produksi Sapi Sonok PI0, PI2, PI4, PI6, dan PI8 menunjukkan bahwa rataan bobot badan dan statistik vital pada berbagai tingkat umur berbeda sangat nyata (P<0,01). Berdasarkan hasil uji Beda Nyata Terkecil (BNT) didapat bahwa perbedaan tingkat umur Sapi Sonok berpengaruh terhadap performans bobot badan dan statistik vital. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah berdasarkan Standar Nasional Indonesia (2013) bahwa secara karakteristik kualitatif Sapi Sonok di Kecamatan Waru merupakan Sapi Madura murni serta semakin bertambah umur Sapi Sonok maka bobot badan Sapi Sonok semakin besar diikuti dengan pertambahan ukuran tinggi gumba, panjang badan, dan lingkar dada yang semakin besar. Statistik vital Sapi Sonok yang memenuhi standar sebagai bibit Sapi Madura berdasarkan SNI adalah Sapi Sonok PI2 sebanyak 14,63 % dan Sapi Sonok PI4 sebanyak 17,07 %. Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah agar wilayah pengembangan pembibitan Sapi Madura di Kecamatan Waru dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh peternak dengan pencatatan/recording kelahiran, bobot badan, statistik vital, perkawinan, dan kesehatan ternak dengan tujuan agar jumlah populasi dan perbaikan mutu Sapi Madura semakin meningkat.