Pertumbuhan Corcyra cephalonica (S.) (Lepidoptera: Pyralidae) Pada Berbagai Jenis Beras
Main Author: | Mosse, Hendra Elias |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7478/ |
Daftar Isi:
- Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia. Indonesia merupakan negara dengan tingkat konsumsi beras tertinggi ketiga setelah China dan India. Prediksi permintaan padi untuk konsumsi di Indonesia pada tahun 2017 berdasarkan angka prediksi konsumsi beras per kapita tahun 2016 ditetapkan sebesar 124,89 kg per kapita per tahun. Produksi padi di Indonesia perlu ditingkatkan karena kebutuhan beras yang tinggi sebagai sumber bahan pangan utama penduduk Indonesia. Salah satu faktor yang memegang peran penting dalam kualitas dan kuantitas produksi beras adalah hama gudang. Salah satu hama gudang yang biasa menyerang komoditas beras adalah Corcyra cephalonica (S.) (Lepidotera: Pyralidae). Kerusakan yang ditimbulkan C. cephalonica pada beras dapat berupa kerusakan kuantitatif seperti penurunan berat beras, dan mengakibatkan kerusakan kualitatif seperti perubahan warna, bau tidak enak dan penurunan kandungan gizi pada beras. Penelitian tentang pertumbuhan C. cephalonica pada pakan beras lebih banyak dilakukan pada beras yang sudah diolah atau dicampur dengan pakan lain. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian pada berbagai jenis beras yang belum diolah ataupun belum dicampur dengan pakan lainnya untuk mengetahui pertumbuhan C. cephalonica. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang mulai bulan Juni 2016 sampai dengan Oktober 2016. Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan yaitu beras putih, beras merah, beras hitam dan beras putih pecah kulit. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam kali ulangan. Setiap jenis beras seberat 30 g dimasukan ke dalam setiap tabung perlakuan dengan diameter 6,5 cm dan tinggi 9 cm. Kemudian masing-masing tabung yang telah diisi dengan beras diinfestasi 10 pasang imago. Variabel Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian adalah jumlah telur, jumlah larva, jumlah pupa, jumlah imago, mortalitas telur, mortalitas larva, mortalitas pupa, tingkat kelulusan hidup, dan persentase penurunan berat pakan. Berdasarkan hasil penelitian, pertumbuhan populasi C. cephalonica lebih sesuai pada beras hitam, beras merah dan beras putih pecah kulit dibanding beras putih. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi yang lebih sesuai untuk pertumbuhan C. cephalonica terdapat pada beras hitam, beras merah dan beras putih pecah kulit. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan positif antara rasio protein:karbohidrat dengan jumlah larva, jumlah pupa dan jumlah imago. Mortalitas yang tinggi dan tingkat kelulusan hidup yang rendah pada perlakuan beras putih diduga karena kandungan senyawa sekunder yang terdapat pada beras putih. Persentase penurunan berat pakan yang rendah pada beras putih disebabkan karena jumlah larva yang rendah pada beras putih dibanding beras lainnya.