Kajian Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) dan Wortel (Daucus carota) Metode Matching Menggunakan Program ALES (Automated Land Evaluation System) Di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Main Author: | Napitupulu, Parlinggoman |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7451/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara agraris. Akan tetapi, nilai konsumsi sayursayuran di Indonesia tergolong rendah, disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat mengonsumsi sayur-sayuran terkait sumber gizi. Maka dari itu, perlu dilakukan diversifikasi pangan selain beras, khususnya sayur-sayuran. Perlunya peningkatan produksi dikembangkan di area sentral sayur-sayuran seperti di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Area ini memiliki komoditas unggulan yaitu kentang dan wortel. Variasi produksi kentang dan wortel di Kecamatan Bumiaji menjadi permasalahan utama di wilayah ini. Kemungkinan disebabkan oleh variasi karakteristik lahan untuk persyaratan tumbuh tanaman kentang dan wortel. Sehingga untuk mengetahui hubungan antara karakteristik lahan dengan produktivitas kentang dan wortel dilakukan penelitian evaluasi kesesuaian lahan tanaman kentang dan wortel dengan tujuan 1) mengindentifikasi tingkat kelas kesesuaian lahan dan faktor pembatas. 2) mengindetifikasi uji statistik karakteristik lahan dengan faktor yang paling berpengaruh terhadap produksi, 3) memodifikasi kelas kesesuaian lahan versi Djaenudin et al. (2011) berdasarkan kelas persentase produksi di Kecamatan Bumiaji Metode penelitian menggunakan metode survei dengan bantuan sistem informasi geografi dengan menumpangtindihkan 3 jenis peta yaitu peta lereng, peta geologi dan peta bentuk lahan, kemudian dipotong penggunaan lahan tegalan. Penelitian terdiri dari 1) matching kriteria Djanudin et al. (2011); 2) uji korelasi dan regresi untuk melihat faktor yang mempengaruhi produksi tanaman dengan karakteristik lahan; 3) membangun persyaratan tumbuh baru berdasarkan metode boundary line yaitu dengan proyeksi perpotongan sekat produksi denga garis batas terluar; 4) membangun hasil modifikasi berdasarkan hasil persentase produksi aktual dan mengubah kriteria Djaenudin et al. (2011) dan 4) matching kriteria kelas kesesuaian lahan versi Djaenudin et al. (2011) dan versi modifikasi. Hasil dari kriteria Djaenudin et al. (2011) didapatkan kelas kesesuaian lahan kentang dan wortel didominasi kelas kesesuaian lahan S3 dengan faktor pembatas dominan retensi hara. Hasil uji korelasi menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap produksi tanaman kentang yaitu suhu, C-Organik dan Kejenuhan Basa. Sedangkan tanaman kentang yaitu suhu, C-Organik dan KTK. Modifikasi menggunakan metode Boundary line menghasilkan persyaratan tumbuh yang hampir sama dengan persyaratan tumbuh versi Djaenudin et al. (2011). Hasil modifikasi berdasarkan faktor pembatas didapatkan kelas kesesuaian lahan yang mendekati kelas persentase produksi aktual. Secara umum kelas kesesuaian lahan dari hasil modifikasi berdasarkan faktor pembatas yaitu untuk tanaman kentang dan wortel di dominasi kelas S2 dengan faktor pembatas dominan retensi hara.