Studi Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Media Komunikasi Elektronik Untuk Pemasaran Bunga Potong Mawar (Kelompok Tani Mutiara Alam di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu)

Main Author: Kartikasari, Eka Andriani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7442/
Daftar Isi:
  • Florikultura merupakan komoditas yang perpektif untuk dikembangkan, tidak saja berpeluang untuk dipasarkan di pasar domestik namun juga untuk pasar ekspor. Dilihat secara nasional maupun global, bisnis florikultura memiliki potensi yang menjanjikan. Pada tingkat nasional, industri pertanian bunga ini setidaknya sudah mampu ikut menggerakkan sektor riil dan menghidupi masyarakat. Selain itu, adanya dukungan kebijakan pemerintah terhadap pengembangan florikultura pada Undang-undang Hortikultura No. 13 Tahun 2010 yang telah diundangkan pada tanggal 24 November 2010 akan menjadi dasar hukum yang melindungi atau mendorong pembangunan hortikultura khususnya florikultura dengan salah satu produknya adalah bunga potong. Seperti yang kita ketahui, bunga potong yang banyak diminati oleh masyarakat khususnya Indonesia adalah jenis bunga mawar. Desa Gunungsari merupakan sentra penanaman bunga mawar dan desa penghasil bunga potong mawar di wilayah Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Kegiatan pemasaran yang dilakukan tidak terlepas adanya media komunikasi sebagai sarana penyampaian pesan atau informasi kepada konsumen. Pada dasarnya komunikasi memegang peran penting dalam sebuah lembaga, perusahaan, ataupun organisasi. Kegiatan komunikasi secara sederhana tidak hanya sekedar menyampaikan pesan informasi tetapi juga mengandung unsur persuasif yakni orang lain bersedia menerima suatu pemahaman dan pengaruh maupun melakukan suatu perintah, bujukan, dan sebagainya. Para petani bunga potong mawar di Desa Gunungsari untuk memasarkan hasil produksi bunga mawarnya dengan menggunakan media komunikasi yang terbatas berupa komunikasi interpersonal dan mampu menjangkau hingga pasar luar Jawa atau sebagian kota-kota besar yang ada di Indonesia. Penelitian tentang persepsi petani terhadap penggunaan media komunikasi elektronik untuk pemasaran bunga potong mawar dilakukan di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu selama bulan Desember 2016 sampai Januari 2017. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan media komunikasi yang saat ini digunakan oleh petani bunga mawar dalam pemasaran bunga potong mawar, (2) Mendeskripsikan kepuasan petani bunga mawar dalam penggunaan media komunikasi untuk pemasaran bunga potong mawar, (3) Mendeskripsikan kendala atau hambatan komunikasi dalam penggunaan media komunikasi dalam pemasaran bunga potong mawar, (4) Mendeskripsikan persepsi petani bunga potong mawar terhadap penggunaan media komunikasi dalam pemasaran bunga potong mawar. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan lokasi penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive di wilayah Desa Gunungsari berdasarkan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan sentra penanaman bunga mawar ii yang cukup luas dan terkenal di wilayah Kecamatan Bumiaji yang memiliki potensi bunga potong mawar yang cukup tinggi. Penentuan informan penelitian dilakukan secara purposive. Jumlah informan sebanyak 15 orang dengan 1 key informan penelitian yaitu ketua kelompok tani Mutiara Alam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media komunikasi yang digunakan petani saat ini untuk memasarkan hasil produksinya adalah media komunikasi elektronik (handphone) dan media sosial berbasis online. Penggunaan handphone (HP) yang sudah banyak mengalami perubahan dan perkembangan di era sekarang yang tidak hanya digunakan untuk SMS atau telepon saja. Seperti yang diketahui bahwa handphone sudah menyediakan berbagai fitur aplikasi online seperti media sosial berbasis online yang termasuk aplikasi chatting berupa Whatsapp sehingga petani tidak perlu adanya media komunikasi lain. Petani sudah merasa cukup puas dengan penggunaan media-media komunikasi tersebut yang dapat menunjang kegiatan usahataninya. Hambatan komunikasi dalam penggunaan media komunikasi adalah gangguan komunikasi yang disebabkan oleh gangguan pada provider (sinyal), hambatan kepentingan dimana petani yang lebih memprioritaskan pada konsumen tetap, hambatan motivasi terpendam ini petani yang sudah merasa cukup puas dengan sistem pemasaran yang dilakukan selama ini sehingga tidak adanya motivasi untuk mempelajari atau menggunakan media komunikasi lain, dan hambatan prasangka yang disebabkan adanya rasa kurang percaya pada seseorang atau konsumen yang baru. Persepsi petani terhadap penggunaan media komunikasi adalah petani memilih menggunakan media komunikasi handphone (HP) karena media ini lebih mudah dan juga sangat efektif dan efisien untuk berkomunikasi langsung dengan para konsumen tanpa ada batas waktu dan tempat. Penggunaan media handphone (HP) juga memberikan beberapa manfaat yang telah didapat oleh petani seperti memperlancar dan mempermudah komunikasi, dapat melakukan transaksi bank, dapat mengirimkan foto atau gambar produk bunga potong mawar kepada konsumen, dan untuk keperluan lainnya dengan sesama petani. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi dari penulis yakni, 1) kelompok tani Mutiara Alam sebaiknya melaksanakan pertemuan dan perkumpulan rutin kembali sebagai sarana untuk saling bertukar informasi dan proses pembelajaran baru, 2) petani sebaiknya mencoba untuk menggunakan media online lainnya atau jejaring sosial lainnya seperti blogger dan lain-lain untuk memasarkan hasil produksinya dan petani juga sebaiknya menggunakan provider lain yang lebih menunjang mengakses media online, 3) penyuluh atau pihak pemerintah memberikan penyuluhan mengenai berbagai jenis media komunikasi yang dapat digunakan dalam proses pemasaran sehingga berpeluang untuk meningkatkan jumlah konsumen maupun permintaan terhadap bunga potong mawar. Harapannya agar pola pikir dan wawasan petani lebih berkembang dengan mengetahui berbagai jenis media komunikasi selain handphone (HP) sehingga petani lebih selektif dalam pemilihan penggunaan media komunikasi yang sesuai dengan kebutuhannya dan prospek di masa yang akan datang.