Pengaruh PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), Kapur, dan Kompos Pada Tanaman Kedelai di Ultisol Cibinong, Bogor
Main Author: | Utami, Aditya Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7426/ |
Daftar Isi:
- Tanah ultisol merupakan tanah kering masam yang sebagian besar berasal dari bahan induk batuan sedimen masam, di Indonesia persebaranya sekitar 45,8 juta ha atau sekitar 24,3% dari seluruh daratan di Indonesia. Lahan kering masam yang belum dimanfaatkan ini memiliki peluang yang besar dalam pengembangan pertanian tanaman pangan salah satunya kedelai. Secara umum tanah ultisol dicirikan dengan kandungan hara yang rendah dikarenakan pencucian basa yang intensif mengakibatkan cepatnya laju dekomposisi bahan organik, selain itu tanah ini sering dijumpai dengan pH < 5,5 (rendah sampai sangat rendah), kandungan fraksi liat yang tinggi menyebabkan sulitnya infiltrasi air kedalam tanah, akar sukar berkembang dan kesulitan dalam mendapatkan oksigen maupun unsur hara. Kendala tersebut dapat diatasi dengan teknologi pemupukan, pengapuran, pengelolaan bahan organik dan inokulasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) sebagai komponen pupuk hayati. Penelitian dilakukan di Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong, dan sebagian analisis dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada bulan Februari hingga Juli 2017. Penelitian ini menggunakan RALF (Rancangan Acak Lengkap Faktorial) dengan 2 Faktor yaitu faktor pertama media tanam dengan 2 taraf (Tanah+Kompos) dan (Tanah+Kapur) dan faktor kedua jenis formula PGPR dengan 5 taraf (F0 kontrol, F1 formula bakteri tanaman kedelai, F2 formula bakteri balitkabi, F3 formula bakteri tanaman kacang-kacangan, dan F4 formula bakteri tanaman lain). Hasil penelitian dilakukan analisis ragam (ANOVA) kemudian uji lanjut menggunakan Uji Duncan Taraf 5%. Variabel yang diamati pH tanah, enzim urease, amonium NH4 +, nitrat NO3 -, total populasi bakteri, tinggi tanaman, jumlah bintil, biomassa tanaman, dan serapan hara N tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanah+kompos lebih berpengaruh terhadap sifat biokimia tanah maupun pertumbuhan tanaman dibandingkan tanah+kapur. Pada sifat biokimia tanah, Formula bakteri tanaman kedelai (F1) lebih efektif dalam meningkatkan enzim urease, kadar amonium (NH4+), kadar nitrat (NO3-) dan total populasi bakteri. Formula bakteri tanaman kedelai (F2) berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.