Pengaruh Ukuran Lubang Tanam dan Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan Tanaman Salak (Salacca zalacca) pada Fase Vegetatif Awal

Main Author: Jaelani, Riza Nursidik
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7413/1/Riza%20Nursidik%20Jaelani.pdf
http://repository.ub.ac.id/7413/
Daftar Isi:
  • Salak (Salacca zalacca) ialah tanaman hortikultura buah tropis tahunan yang merupakan salah satu buah unggulan nasional asli Indonesia yang cukup produktif sehingga dapat dipanen sepanjang tahun (Gunawan, 2011). Sebagai komoditi unggulan, tingkat produksi salak pada tahun 2014 mencapai 1.118.962 ton yang sebagian besar (±0,99 juta ton) dialokasikan untuk ekspor. Data BPS menuturkan pertumbuhan ekspor buah salak meningkat US$ 1,74 Juta pada tahun yang sama dan diperkirakan akan terus meningkat. Menjawab tantangan tersebut dipandang perlu adanya peningkatan produksi salak dalam waktu dekat ini, yang karenanya ekstensifikasi dan percepatan pertumbuhan tanaman dipandang sebagai salah satu solusi. Pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari lingkungan tumbuh terutama faktor media tanam. Pembuatan lubang tanam bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan awal dan masa recovery tanaman, mempermudah akar untuk menembus tanah sehingga akar dapat tumbuh dengan baik. Penambahan pupuk kandang pada lubang tanam bertujuan untuk memberi nutrisi pada ruang perakaran sehingga dapat diserap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mencari interaksi antara ukuran lubang tanam dan pupuk kandang terhadap prtumbuhan tanaman salak (Salacca zalacca) pada fase vegetatif awal. Hipotesis penelitian ini yaitu terdapat interaksi antara perlakuan lubang tanam dan penambahan pupuk kandang pada pertumbuhan tanaman salak (Salacca zalacca) pada fase vegetatif awal. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Agustus 2016 di Agro Techno Park Universitas Brawijaya yang berlokasi di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan antara lain cangkul dan sekop, timbangan, ember, meteran, satu paket alat analisis tanah, kamera dan alat tulis. Bahan yang digunakan antara lain bibit salak hasil cangkok berumur 6 bulan, pupuk kandang kambing yang sudah dihaluskan, pupuk NPK, papan label, dan satu paket bahan kimia untuk analisis tanah. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan faktorial yang disusun secara Rancangan Acak Kelompok (RAK), Faktor pertama adalah ukuran lubang tanam yang terdiri dari 3 taraf yaitu: L1 (30 x 30 x 30) cm3; L2 (50 x 50 x 50) cm3; dan L3 (70 x 70 x 70) cm3. Faktor kedua yaitu pupuk kandang yang terdiri dari 3 taraf yaitu: P1 (5,0 kg/lubang tanam); P2 (7,5 kg/lubang tanam); dan P3 (10 kg/lubang tanam). Setiap percobaan diulang sebanyak 3 kali dengan masing masing perlakuan terdapat 10 tanaman sehingga total keseluruhan 270 tanaman. Pengamatan pertumbuhan yang diamati meliputi panjang tanaman (cm), panjang rerata daun (cm), jumlah daun (helai), jumlah daun mati (helai), jumlah anakan (batang), umur pendewasaan daun (hari), dan umur muncul anakan (minggu), yang diamati pada 4, 6, 8, 10, 12, 14, dan 16 MST. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan metode analisis uji ragam (uji F) dengan taraf 5% yang bertujuan untuk mengetahui nyata atau tidaknya pengaruh dari perlakuan. Apabila masing-masing perlakuan ii berpengaruh nyata terhadap variabel yang diamati, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil pernelitian menunjukan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan lubang tanam dan pupuk kandang pada terhadap vegetatif awal tanaman salak pada parameter panjang tanaman, panjang rerata daun, jumlah daun mati, jumlah anakan dan umur pendewasaan daun. Perlakuan ukuran lubang tanam (30 x 30 x 30) cm3 dengan penambahan pupuk kandang 7,5Kg menunjukan rata–rata hasil pertumbuhan tanaman lebih tinggi pada parameter panjang tanaman dan panjang rerata daun dengan umur pendewasaan daun lebih lama. Lubang tanam berpengaruh pada jumlah daun dengan perlakuan (30 x 30 x 30) cm3 menunjukan jumlah daun yang lebih rendah. Aplikasi pupuk kandang berpengaruh pada jumlah daun mati dengan yang pada 4 MST penambahan pupuk kandang 5Kg menunjukan rerata jumlah dau mati lebih tinggi dari perlakuan lain.