Peran Usaha Agribisnis Buruh Migran Indonesia (BMI) Purna Terhadap Pengembangan Ekonomi Lokal Di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang

Main Author: Anggraini, Elok
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7402/
Daftar Isi:
  • Rendahnya penyerapan tenaga kerja di dalam negeri telah mendorong masyarakat untuk mencari dan memanfaatkan kesempatan kerja di luar negeri. Sehingga sebagian masyarakat memilih bermigrasi ke luar negeri untuk bekerja menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI). Salah satu desa yang memiliki jumlah BMI terbanyak adalah Desa Majangtengah. Keinginan untuk memperbaiki keuangan keluarga namun pekerjaan dan upah yang diperoleh tidak mampu untuk mewujudkan keinganan sehingga sebagian masyarakat melakukan migrasi ke luar negeri (BMI). Ketika BMI kembali ke desa, BMI purna tidak memiliki pendapatan untuk diberikan kepada keluarganya. Sehingga BMI purna kembali pada pekerjaan sebelum ia menjadi BMI dan memiliki pekerjaan baru seperti memulai untuk berwirausaha untuk memperoleh pendapatan keluarga. Usaha yang dimiliki oleh BMI purna dapat membangun dan mengembangan desa. Pengembangan ekonomi lokal dapat membantu dalam pembangunan pertumbuhan ekonomi di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam usaha agribisnis dan (2) Menganalisis pengaruh usaha agribisnis milik BMI purna terhadap pengembangen ekonomi lokal di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa data deskriptif yang diperoleh berasal dari jenis usaha agribisnis, modal dan pendapatan usaha, serta tenaga kerja yang digunakan. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan Mei-Juni 2017. Jumlah informan adalah sebanyak 30 orang. Pada penelitian ini penentuan informan dilakukan dengan teknik snowball sampling. Dalam penelitian ini terdapat seorang key informant yaitu Ibu Nurhayati yang merupakan sekretaris Desa Majangtengah. Teknik Pengupulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik Analisis Data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan model Miles dan Huberman selain itu analisis data yang digunakan adalah Gender Frame Analysis (GFA). Metode keabsahan data yang digunakan adalah teknik kepercayaan atau credibility dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. faktor pendukung dan faktor penghambat BMI purna dalam usaha Agribisnis terhadap pengembangan ekonomi lokal adalah a. Faktor pendukung BMI purna adalah ketersediaannya sumber daya alam yang melimpah khususnya sumber daya pertanian dan ketersediaan lapangan pekerjaan. b. Faktor penghambat BMI purna adalah tidak adanya izin berwirausaha oleh suami, perasaan takut dan tidak mampu dalam mengembangkan usaha yang telah dimiliki. 2. Pengaruh usaha agribisnis milik BMI purna terhadap pengembangan ekonomi desa adalah pembangunan desa yang meliputi pembangunan masjid dan pesantren. a. Usaha agribisnis milik BMI purna berjumlah 12 orang yang meliputi jenis usaha bertani, beternak, agroindustri dan jasa. Beberapa jenis usaha agribisnis menggunakan modal usaha pertama kali dari remitan yang diperolehnya selama bekerja di luar negeri. Berdasarkan klasifikasi UMKM, usaha agribisnis milik BMI Purna termasuk ke dalam kelompok Livelihood Activities dan Micro Enterprise. Apabila dilihat dari jenis, jumlah tenaga kerja dan pendapatan usaha, maka usaha yang dijalankan oleh BMI purna dapat dikategorikan sebagai kegiatan usaha perekonomian rakyat berskala mikro dan kecil. b. Pengaruh usaha agribisnis milik BMI purna terhadap keluarga, pendapatan keluarga lebih meningkat dari sebelumnya. Sebelum menjadi BMI dan memiliki usaha, pendapatan kurang dari Rp 1.000.000,-/bulan dan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai buruh. c. BMI purna yang tidak memiliki usaha tidak memiliki pengaruh terhadap desa dan keluarga berjumlah 1 informan. Hal ini disebabkan informan tidak menggunakan upah yang diperolehnya selama bekerja di luar negeri untuk keluarga maupun desa. Karena informan tidak mengetahui upah tersebut digunakan untuk apa. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh saran bagi BMI yang masih bekerja di luar negeri, diharapkan keluarga BMI dapat mengelola remitan yang diberikan. Pengelolaan remitan tersebut tidak hanya digunakan untuk konsumsi rumah tangga atau renovasi, namun juga digunakan sebagai modal dalam memulai usaha. Bagi pemerintah dan administrasi Desa Majangtengah dengan adanya fenomena migrasi diharapkan pemerintah desa memberikan fasilitas dengan membentuk lembaga atau kelompok yang ditujukan kepada BMI purna. Selain itu diperlukan adanya pendataan bagi BMI yang berangkat maupun yang telah kembali. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai usaha milik BMI purna, perubahan pola pikir BMI purna, penyuluhan dan pelatihan kewirausahaan, dan penggunaan remitan keluarga BMI purna.