Kajian Perbedaan Umur Transplanting Bibit dan Penggunaan Berbagai Macam Pupuk Kandang pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Horenso (Spinacia oleracea L.)
Main Author: | Wicaksono, Feri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7393/ |
Daftar Isi:
- Horenso (Spinacia oleracea L.) atau biasa dikenal dengan Bayam Jepang adalah tanaman sayuran dataran tinggi dengan umur panen yang singkat. Budidaya Horenso cukup menguntungkan bagi petani sayuran karena permintaan sayur yang terus mengalami peningkatan, dan belum dapat dipenuhi secara maksimal oleh petani Horenso. Masalah yang dapat mengurangi produksi bayam adalah masalah kebutuhan unsur hara yang kurang tercukupi dan teknik budidaya tanaman Horenso yang masih kurang benar, hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak seragam dan produksi menjadi kurang maksimal. Umur pindah tanam bibit yang tidak sesuai saat pindah tanam juga menjadi faktor yang dapat mengurangi produksi tanaman. Maka penelitian lebih lanjut untuk mengetahui umur pindah tanam bibit yang tepat dan pemberian berbagai macam pupuk kandang untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman Horenso. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2017 di Agrotechnopark Kebun Percobaan Cangar, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) kombinasi perlakuan umur bibit 10 hst, 15 hst, dan 20 hst. serta macam pupuk kandang dengan menggunakan kotoran sapi, ayam dan kambing sehingga didapatkan 9 perlakuan kombinasi yang diulang sebanyak 3 kali, sehingga didapatkan 27 petak penelitian. Pengamatan dilakukan secara destruktif dan non destruktif yaitu pengamatan jumlah daun dan panjang tanaman. Sedangan pengamatan secara destruktif yaitu luas daun dengan leaf area meter (LAM) dan bobot segar tanaman. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5% untuk mengetahui perlakuan terbaik untuk tanaman Horenso, dan jika terjadi pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya tanaman Horenso perbedaan umur pindah tanam bibit dan pemberian berbagai macam pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman, hasil pertumbuhan dan produksi lebih tinggi berdasarkan parameter pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, dan bobot segar tanaman pada penelitian ini adalah, perlakuan kombinasi umur pindah tanam bibit 15 hari + pupuk kandang ayam 0,7 kg/petak (P4), hal tersebut karena kesesuaian waktu tanam dengan umur bibit yang tepat dan pemberian pupuk kandang yang sesuai untuk tanaman Horenso. Kandungan unsur hara pupuk kandang ayam lebih tinggi dari pada pupuk kandang kambing dan sapi. Pupuk kandang ayam lebih mudah tedekomposisi dan bisa langsung diserap oleh tumbuhan, sehingga dapat memberikan dampak pertumbuhan dan hasil secara optimal bagi tanaman.