Seleksi Ketahanan Tanaman Bligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) Terhadap Begomovirus

Main Author: Fitriya, Sriwilujeng
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7386/
Daftar Isi:
  • Begomovirus merupakan virus penting yang menyerang tanaman Curcubitaceae karena menurunkan hasil secara ekonomi. Begomovirus adalah salah satu genus dari famili geminivirus dengan tanaman inang dikotil, ditularkan oleh vektor kutu kebul memiliki genom bipartit atau monopartit. Begomovirus dapat ditularkan secara efektif melalui penyambungan dan serangga vektor kutu kebul (Bemisia tabaci). Salah satu famili Cucurbitaceae yang menjadi inang Begomovirus adalah tanaman bligo. Bligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) merupakan tanaman anggota famili Cucurbitaceae dan tergolong tanaman herbal berumur satu tahun atau lebih. Salah satu upaya untuk menurunkan infeksi Begomovirus adalah dengan menggunakan varietas tahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan 12 varietas bligo terhadap infeksi Begomovirus serta untuk mengetahui pengaruh infeksi Begomovirus terhadap hasil produksi tanaman bligo. Penelitian dilakukan di Green House dan Laboratorium PT. BISI INTERNASIONAL Tbk. Sumberagung, Kediri. Penelitian dimulai bulan April-Juli 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 12 perlakuan dengan 4 kali ulangan, setiap perlakuan menggunakan 5 tanaman, sehingga didapatkan 240 tanaman. Penelitian ini menggunakan vektor kutu kebul sebagai media penularan virus. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5%. Kemudian data yang signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan P3 yaitu 46,97%, begitu juga dengan nilai kejadian penyakit yaitu sebesar 58,80%. Didapatkan empat kategori ketahanan dari 12 perlakuan. Pertama kategori rentan dari perlakuan P3 dengan nilai serangan 46,97%. Kedua moderat rentan dari perlakuan P5 dengan nilai intensitas serangan 16,19%. Ketiga tahan dari perlakuan P4, P6, P7 dan P12 yang memiliki nilai intensitas serangan antara 0-10%. Keempat sangat tahan atau tidak terinfeksi didapatkan dari perlakuan P1, P2, P8, P9, P10 dan P11. Hasil analisis ragam semua pengamatan pada hasil produksi tanaman mununjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata antara infeksi virus dengan hasil produksi.