Pengujian Efikasi Herbisida Berbahan Aktif Bispyribac Sodium 40 G/L Dan Metamifop 100 G/L Untuk Pengendalian Gulma Pada Budidaya Padi Sawah (Oryza sativa L.)
Main Author: | Sinaga, Nico Van Maestro |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7385/ |
Daftar Isi:
- Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas pangan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut data Kementrian Pertanian tahun 2015, produktivitas padi rata-rata per hektar di Jawa Timur mencapai 6,1 ton/ha. Data tersebut menunjukkan bahwa produktivitas padi belum optimal. Dalam budidaya padi sawah, kendala yang dihadapi adalah kompetisi antara tanaman padi dengan gulma. Herbisida berbahan aktif Bispyribac sodium 40 g/l merupakan salah satu jenis bahan aktif herbisida yang bersifat sistemik, sedangkan herbisida berbahan aktif Metamifop 100 g/l merupakan herbisida sistemik purna tumbuh yang bersifat selektif untuk mengendalikan gulma padi sawah. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini (1) Untuk mengetahui efek yang ditimbulkan herbisida berbahan aktif Bispyribac sodium 40 g/l dan Metamifop 100 g/l terhadap tanaman padi sawah, dan (2) Untuk menentukan efektivitas dosis herbisida berbahan aktif Bispyribac sodium 40 g/l dan Metamifop 100 g/l dalam mengendalikan gulma pada tanaman padi sawah. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga bulan Oktober 2016 di lahan padi sawah Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur yang dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang diamati yaitu pemberian dosis Herbisida Leptokil 140 SE dengan aplikasi volume air 300-400 liter/ha-1 yang memiliki taraf perlakuan sebagai berikut : (P1) Leptokil 140 SE dengan konsentrasi 375 ml/ha-1, (P2) Leptokil 140 SE dengan konsentrasi 500 ml/ha-1, (P3) Leptokil 140 SE dengan konsentrasi 625 ml/ha-1, (P4) Leptokil 140 SE dengan konsentrasi 750 ml/ha-1, (P5) Leptokil 140 SE dengan konsentrasi 1000 ml/ha-1, (P6) Penyiangan manual, dan (P7) Kontrol. Pengamatan dilakukan terhadap gulma dengan metode Sub Dominance Ratio (SDR) yakni dengan pengambilan contoh gulma sebelum aplikasi dan pada umur 4 dan 6 minggu setelah aplikasi. Sedangkan untuk pengamatan tanaman dilakukan dengan cara destruktif dan non destruktif. Pengolahan data dikerjakan dengan metode analisis ragam uji F taraf Nyata 5 %, apabila perlakuan menunjukkan perbedaan nyata maka dilakukan uji lanjut dengan metode uji beda nyata terkecil BNT pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi herbisida Leptokil 140 SE berbahan aktif Bispyribac sodium 40 g/l dan Metamifop 100 g/l mulai dosis 375 ml/ha hingga 1000 ml/ha tidak menyebabkan gejala keracunan (fitotoksisitas) pada tanaman padi sawah. Dosis yang paling efektif untuk mengendalikan gulma Cyperus iria (teki) dan Fimbrisylis miliacea (teki) di lokasi percobaan yaitu dosis 750 ml/ha, sedangkan dosis 1000 ml/ha merupakan dosis efektif dalam mengendalikan gulma Leptochloa dubia (berdaun sempit) hingga 6 minggu setelah aplikasi.