Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Di Wilayah Perairan Lamongan Jawa Timur

Main Author: Sadad, Ahmad Fanani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7375/
Daftar Isi:
  • Ikan tongkol termasuk epipelagis, neuritik dan oseanik pada perairan yang hangat, biasanya bergerombol. Penyebaran ikan tongkol sering mengikuti sirkulasi arus, kepadatan populasinya pada suatu perairan sangat berhubungan dengan arah arus tersebut. Umumnya jenis–jenis tongkol mempunyai penyebaran di sepanjang poros arus dalam kelimpahan yang lebih besar daripada di perairan perbatasan. Ikan tongkol ini memiliki bagian kepala memanjang dan agak meruncing dengan mulut yang meruncing kebawah, selain itu memiliki bagian kelapa berawarna abu–abu yang mengkilat. Potensi sumberdaya ikan tongkol (Euthynnus affinis) di Perairan Kabupaten Lamongan cukup tinggi sehingga banyak yang memanfaatkan potensi tersebut melalui usaha penangkapan (Nelwan 2012). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi maksimum suistanable yield (MSY) dan jumlah yang boleh ditangkap (JTB). Mengetahui tingkat pemanfaatan sumberdaya. Menentukan strategi pemanfaatan sumberdaya perikanan ikan tongkol (Euthynnus affinis) di Perairan Lamongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan holistik yaitu menggunakan model surplus produksi melalui pendekatan equilibrium state model yaitu Schaefer, Fox dan Non-equilibrium state model yaitu Walter Hilborn. Pada tahun 2016 jumlah hasil tangkapan ikan tongkol (Euthynnus affinis) di Perairan Lamongan mencapai 23.039,8 ton/tahun. Sedangkan jumlah trip yaitu 33.702,8 trip/tahhun. Jenis alat tangkap yang dominan menangkap ikan tongkol (Euthynnus affinisi) di perairan Kabupaten Lamongan adalah alat tangkap Purse seine. Bahwa produksi ikan tongkol (Euthynnus affinis) di Perairan Lamongan sudah mencapai batas yang ditentukan sesuai dengan JTB (Jumlah Tangkapan yang di perbolehkan). Oleh karena itu strategi pemanfaatan sumberdaya ikan tongkol (Euthynnus affinis) perlu dilakukan supaya tidak mengganggu kelestarian sumberdaya tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis model surplus produksi ikan tongkol (Euthynnus affinis) didapatkan hasil R square pada model Schaefer sebesar 40%, model Fox sebesar 82% dan Walter Hilborn 4%, dari hasil regresi didapatkan nilai R square tertinggi menunjukkan bahwasannya variabel x dan y memiliki hubungan keeratan yang paling tinggi dan model tersebut merupakan model yang terbaik, sehingga analisis menggunakan model Fox. Berasarkan hasil analisis model Fox di dapatkan nilai YMSY sebesar 30.565,9 ton/tahun, FMSY sebesar 34.649,9 trip/tahun dan nilai YJTB 24.452,7 ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan sebesar 67% pada status Moderatly exploited. Dimana pada kondisi sumberdaya perikanan telah tereksploitasi mendekati nilai maksimum lestari (MSY). Upaya penangkapan masih dapat dilakukan selama tidak mengganggu sampai nilai MSY tetapi untuk CpUE mungkin bisa menurun.