Evaluasi Keunikan Dan Keseragaman 10 Galur Inbrida Jagung (Zea mays L.) Dalam Uji Buss
Main Author: | Fathoni, Musthofa Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7353/ |
Daftar Isi:
- Jagung merupakan tanaman pokok terpenting kedua setelah padi jika dilihat dari kebutuhannya di Indonesia. Hal ini yang mendorong meningkatnya produksi jagung setiap tahunnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan prduksi jagung adalah dengan menciptakan varietas hibrida unggul. Salah satu materi pembentuk varietas hibrida adalah ketersediaan galur Inbrida sebagai tetua potensial, Kegiatan pemuliaan tanaman untuk membentuk galur inbrida saat ini mencapai generasi kelima setelah melalui tahap seleksi terpilihlah 10 galur inbrida berikut: 4-5+40C, 4-5+43A, 4-5+43E, 4-5+44G., 4-5+43I, 4-5+43J, 4-5+43K, 4-5+44B, 4-5+44D, 4-5+44H. Galur inbrida yang telah mencapai generasi lanjut ini memiliki kepantasan untuk mendapatkan hak PVT. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hak PVT adalah Baru, Unik, Seragam, dan Stabil. Dalam penelitian pengujian lebih difokuskan kepada keunikan dan keseragaman tanaman. Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengetahui keunikan 10 galur inbrida jagung dibandingkan dengan varietas pembanding (2) Mengetahui keseragaman 10 galur inbrida jagung kandidat yang akan diuji (1) Ditemukan keunikan beberapa karakter galur inbrida jagung yang diuji dibandingkan dengan varietas pembanding. (2) Ditemukan keseragaman yang tinggi pada galur inbrida jagung kandidat yang diuji. Penelitian ini akan dilakukan di Junrejo, Batu pada bulan April sampai Juli 2017. Rancangan yang digunakan adalah RAK dengan 3 kali ulangan dengan perlakuan 10 galur inbrida jagung dan menggunakan varietas jagung BIMA 18 sebagai varietas pembanding.. Pengujian keunikan akan dilakukan pada karakter kualitatif dan dibandingakan dengan varietas pembanding secara deskriptif kemudian dianalisis menggunakan analisis cluster. Uji keseragaman dilakukan pada karakter kuantitatif menggunakan perhitungan tipe simpang (off type) dan menghitung koefisien keragaman pada karakter kuantitatifnya. Hasil pengujian keunikan karakter kualitatif 10 galur inbrida dibandingkan dengan pembandingnya BIMA 18 menunjukan 8 karakter yang berbeda jelas. Namun jika dibandingkan antar galur inbridanya hanya galur bernomor seri 4-5+ 44G yang berbeda satu sama lainnya. Pada pengujian keseragaman dari perhitungan tipe simpang seluruh galur inbrida sudah seragam. Begitu pula jika dinilai dengan koefisien keragaman yang menunjukan nilai kurang dari 25% dimana masuk kategori rendah yang artinya tanaman sudah seragam. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa galur inbrida jagung 4-5+44G sudah memenuhi unsur keunikan dengan pembanding pada 8 karakter kualitatifnya. Kemudian semua galur inbrida jagung yang diuji sudah memenuhi unsur keseragaman.