Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Etanol Cacing Laut Nereis sp., Cacing Tanah Lumbricus Rubellus Dan Cacing Tanah Eisenia Foetida Terhadap Staphylococcus Aureus
Main Author: | Ningrum, Nadiya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7305/ |
Daftar Isi:
- Bakteri Staphylococcus aureus merupakan flora normal pada kulit dan saluran cerna manusia yang pada keadaan tertentu bisa menyebabkan diare dan menjadi pathogen. Antibiotik merupakan senyawa yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Permasalahan penggunaan antibiotik saat ini dalam pengobatan adalah resistensi antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dapat menyebabkan mikroorganisme patogen menjadi resisten sehingga pengobatan infeksi menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, penggunaan senyawa antibakteri dari bahan alami untuk menghambat proses pertumbuhannya. Dalam beberapa penelitian dinyatakan bahwa cacing laut Nereis sp, cacing tanah Lumbricus rubellus dan cacing tanah Eisenia foetida memiliki manfaat sebagai antibakteri. Setiap jenis cacing memiliki bahan aktif yang berpotensi sebagai antibakteri. Untuk mengeluarkan bahan aktif yang terkandung dalam cacing laut Nereis sp., cacing tanah Lumbricus rubellus dan cacing tanah Eisenia foetida diperoleh melalui ekstraksi dengan pelarut. Pelarut yang dapat digunakan yaitu etanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya akttivitas antibakteri dari cacing laut Nereis sp., cacing tanah Lumbricus rubellus, dan cacing tanah Eisenia foetida terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang dan Laboratorium Universitas Negeri Malang, pada bulan Februari-Juni 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental untuk mengetahui daya hambat cacing laut Nereis sp., cacing tanah Lumbricus rubellus dan cacing tanah Eisenia foetida terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang dilanjutkan dengan uji MIC, MBC dan pengamatan morfologi bakteri dengan pewarnaan sederhana dan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus dan Eisenia foetida memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Nilai Minimum Inhibition Concentration (MIC) ekstrak cacing laut Nereis sp., cacing tanah Lumbricus rubellus dan cacing tanah Eisenia foetida berturut-turut turun pada konsentrasi yaitu konsentrasi >50.000 ppm, konsentrasi >12.500 ppm, dan konsentrasi >12.500 ppm. Hasil pengamatan morfologi dengan pewarnaan sederhana yang diamati dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100 kali dan pengamatan morfologi dengan Scanning Electron Microscope (SEM) dengan perbesaran 15.000 kali menunjukkan adanya perubahan morfologi bakteri Staphylococcus aureus yang terpapar ekstrak cacing laut Nereis sp., cacing tanah Lumbricus rubellus dan cacing tanah Eisenia foetida. Sebaiknya dilakukan uji lanjutan identifikasi pendugaan senyawa yang terkandung di dalam ekstrak etanol cacing laut Nereis sp., caing tanah Lumbricus rubellus dan cacing tanah Eisenia foetida dilakukan fraksinasi dengan kolom untuk mendapatkan bioaktif dan dilanjutkan dengan uji in vivo dari ketiga ekstrak untuk penelitan selanjutnya.