Respon Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) Varietas Bima Terhadap Dosis Fosfor Dan Waktu Aplikasi PGPR
Main Author: | Ula, Sofiatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7304/ |
Daftar Isi:
- Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) merupakan salah satu komoditas hortikultura berjenis umbi lapis yang dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi rumah tangga sehingga bernilai ekonomi tinggi (Irawan, 2010). Berdasarkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (2015), bahwa produksi bawang merah di Indonesia pada tahun 2015-2017 meningkat, masing – masing adalah 1.173.162 ton ha-1, 1.207.256 ton ha-1 dan 1.241.350 ton ha-1 yang diikuti dengan meningkatnya total kebutuhan bawang merah berturut – turut 1.011.140 ton, 1.045.483 ton dan 1.080.081 ton. Namun surplus bawang merah dari tahun 2015- 2017 menurun yakni 162.022 ton, 161.773 ton dan 161.269 ton dengan rata – rata sekitar 0.33% per tahun. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi bawang merah agar permintaan bawang merah utamanya dalam negeri dapat terpenuhi. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari dan mendapatkan dosis pupuk fosfor dan waktu aplikasi PGPR yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) varietas Bima. Hipotesis penelitian ini yakni terdapat interaksi antara pemberian dosis pupuk fosfor dan waktu aplikasi PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Dau, Kota Batu dengan ketinggian 600 meter dpl pada bulan Januari hingga April 2017. Alat yang digunakan dalam penelitian ini cangkul, timbangan digital, pH meter, roll meter, gembor, kamera digital dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah bawang merah varietas Bima, dengan berat rata-rata umbi 5 - 10 gram per umbi, PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) 10 ml/L, kompos 25 ton ha-1, pupuk ZA 1.190 kg ha-1 (setara dengan 250 kg N) pupuk KCl 250 kg ha-1 (setara dengan 150 kg K2O) dan pupuk fosfor (SP-36) sesuai dosis perlakuan. Penelitian ini adalah faktorial dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yakni faktor pertama adalah pemberian dosis pupuk fosfor yang terdiri dari tiga taraf yaitu : A0 (54 kg P2O5 ha-1), A1 (72 kg P2O5 ha-1) dan A2 (90 kg P2O5 ha-1). Faktor kedua adalah waktu aplikasi PGPR yang terdiri dari tiga taraf yaitu: P0 (saat tanam), P1(saat tanam dan 7 hst) dan P2 (saat tanam, 7 dan 14 hst). Sehingga terdapat 9 kombinasi yang masing – masing diulang 4 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Kombinasi perlakuan tersebut adalah A0P0 (54 kg P2O5 ha-1 dan saat tanam), A1P0 (72 kg P2O5 ha-1 dan saat tanam), A2P0 (90 kg P2O5 ha-1 dan saat tanam), A0P1 (54 kg P2O5 ha-1 dan saat tanam, 7 hst), A1P1 (72 kg P2O5 ha-1dan saat tanam, 7 hst), A2P1 (90 kg P2O5 ha-1 dan saat tanam, 7 hst), A0P2 (54 kg P2O5 ha-1 dan saat tanam, 7, 14 hst), A1P2 (72 kg P2O5 ha-1 dan saat tanam, 7,14 hst), A2P2 (90 kg P2O5 ha-1 dan saat tanam, 7, 14 hst). Hasil penelitian dianalisis dengan uji F pada taraf 5% dan apabila hasil perhitungan analisis ragam tersebut signifikan, maka diuji lanjut dengan BNJ taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara dosis pupuk fosfor dan waktu aplikasi PGPR pada komponen hasil bawang merah. Pemberian dosis fosfor (90 kg P2O5 ha-1) dengan waktu aplikasi PGPR A1(saat tanam dan 7 hst) dan A2 (saat tanam, 7 dan 14 hst) dapat meningkatkan rerata bobot segar umbi (g), bobot kering umbi (g), bobot umbi per petak (kg) dan bobot umbi panen (ton ha-1). Pemberian dosis pupuk fosfor (90 kg P2O5 ha-1) dapat meningkatkan rerata panjang tanaman, jumlah daun dan luas daun, sedangkan 3 kali waktu aplikasi PGPR (saat tanam, 7 dan 14 hst) dapat meningkatkan rerata jumlah umbi per rumpun.