Rancang Bangun Sistem Klasifikasi Frekuensi Penggunaan Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Bayes
Daftar Isi:
- Penggunaan minyak goreng secara berulang melebihi batas wajar dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti gagal jantung, berisiko tinggi terkena penyakit diabetes, jantung koroner, dan lain-lain. Namun, saat ini penggunaan minyak goreng secara berulang masih tinggi. Hal itu ditunjukkan oleh hasil penelitian di Kota Maskassar menunjukkan masyarakat miskin dan tidak miskin menggunakan minyak goreng yang sama untuk menggoreng dua kali sebanyak 61,2 persen, tiga kali sebanyak 19,6 persen, dan empat kali sebanyak 5,4 persen. Dari permasalahan tersebut, maka diperlukan sistem otomatisasi untuk mengklasifikasi frekuensi penggunaan minyak goreng sehingga dapat digunakan untuk klasifikasi frekuensi penggunaan minyak goreng yang telah digunakan beberapa kali secara akurat. Pada penelitian kali ini, parameter yang digunakan adalah warna dan tingkat kekeruhan minyak goreng. Penentuan klasifikasi minyak goreng berdasarkan warna dan tingkat kekeruhan minyak goreng diperoleh dari hasil pembacaan sensor warna TCS3200 dan sensor fotodioda oleh mikrokontroler Arduino uno dengan menggunakan metode Bayes, karena metode ini merupakan salah satu metode klasifikasi yang cukup sederhana, mudah dipahami, dan memunyai kecepatan komputasi yang tinggi. Dari hasil pengujian yang dilakukan, diketahui persentase error pembacaan sensor warna TCS3200 adalah sebesar 1,9% dan sensor fotodioda dapat bekerja dengan baik. Terlihat apabila minyak goreng keadaannya semakin keruh, maka nilai dari sensor fotodioda semakin kecil. Selanjutnya, pada pengujian sistem menggunakan metode Bayes dengan jumlah data latih sebanyak 65 data dan data uji sebanyak 35 data, diperoleh akurasi sebesar 71,42% dengan waktu komputasi sistem rata-rata selama 13,144 detik.