Pengaruh Kombinasi Cara Olah Tanah Dan Aplikasi Berbagai Jenis Mulsa Pada Pembentukan Iklim Mikro Tanaman, Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.)

Main Author: Pitoyo, Alief Cahyo
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7293/
Daftar Isi:
  • Pertumbuhan sangat dikendalikan oleh faktor lingkungan mikro tanaman. Lingkungan mikro terbentuk akibat aktivitas yang dilakukan di sekitar tanaman. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh kombinasi cara olah tanah dan aplikasi berbagai jenis mulsa pada pembentukan iklim mikro tanaman, pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau dan untuk mendapatkan informasi tentang kombinasi cara olah tanah dan aplikasi berbagai jenis mulsa yang tepat pada pembentukan iklim mikro tanaman, pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Hipotesis penelitian adalah penerapan kombinasi olah tanah dan aplikasi berbagai jenis mulsa yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda pada pembentukan iklim mikro tanaman, pertumbuhan maupun hasil tanaman kacang hijau. Penelitian dilaksanakan April-Juni 2017 di Dusun Areng-Areng, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Lokasi pada ketinggian 600 mdpl. Peralatan yang digunakan meliputi meteran, cangkul, kamera, kaleng, patok bambu, tugal, Sprayer, Oven, Termometer, Quantum Meter, Leaf Area Meter, Soil Moisture Tester, timbangan analitik dan alat tulis. Bahan yang digunakan yaitu benih Kacang Hijau Varietas Murai, mulsa plastik hitam perak, mulsa jerami, air, pestisida, pupuk Urea (46% N), pupuk SP-36 (36% P2O5), pupuk KCl (60% K2O). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan yaitu M0: tanpa olah tanah + tanpa mulsa, M1: tanpa olah tanah + mulsa plastik hitam perak, M2: tanpa olah tanah + mulsa jerami, M3: olah tanah minimum + tanpa mulsa, M4: olah tanah minimum + mulsa plastik hitam perak, M5: olah tanah minimum + mulsa jerami, M6: olah tanah maksimum + tanpa mulsa, M7: olah tanah maksimum + mulsa plastik hitam perak, dan M8: olah tanah maksimum + mulsa jerami. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Parameter pengamatan yaitu lingkungan mikro (intensitas radiasi matahari, suhu tanah, kelembapan tanah dan pH tanah, dan albedo), pertumbuhan (bobot segar akar, bobot kering akar, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun, bobot kering total tanaman, jumlah polong per tanaman) dan panen (bobot kering total taaman, jumlah polong total per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, bobot polong total per tanaman, bobot polong isi per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, hasil panen ton ha-1, dan indeks panen). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf 5% dan dilakukan uji BNJ pada taraf nyata 5% pada perlakuan yang menunjukan pengaruh nyata untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan. Penerapan kombinasi olah tanah dan aplikasi berbagai jenis mulsa tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap semua perlakuan. Tetapi untuk perlakuan kombinasi olah tanah minimum dengan mulsa plastik hitam perak (M4) merupakan perlakuan yang memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik serta perlakuan yang efisien dan layak untuk di terapkan dengan hasil panen ton ha-1 dan R/C paling tinggi yaitu 3,15 ton ha-1 dan 1,89.