Keragaman Dan Heritabilitas Karakter Agronomi Di Dalam Sembilan Populasi Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
Main Author: | Rahayu, Puji Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7278/ |
Daftar Isi:
- Cabai rawit merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi di Indonesia. Cabai rawit biasa digunakan sebagai bumbu masakan dan industri makanan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan cabai rawit juga meningkat sehingga banyak petani yang membudidayakan tanaman cabai rawit. Produktivitas cabai rawit di Indonesia pada tahun 2014 hingga tahun 2016 selalu mengalami kenaikan yaitu 5,93 ton ha-1 ; 6,45 ton ha-1 dan 6,98 ton ha-1. Sedangkan produktivitas cabai rawit di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2014 hingga tahun 2016 mengalami penurunan pada tahun 2015 yaitu 4,66 ton ha-1 ; 4,65 ton ha-1 dan 4,85 ton ha-1. Produktivitas cabai rawit tersebut baik pada skala Nasional maupun Regional Jawa Timur masih berada di bawah potensi hasil untuk cabai rawit yang berkisar 12-20 ton ha-1. Sehingga salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ialah penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi. Tahap perakitan varietas unggul dimulai dengan koleksi plasma nutfah. Salah satunya berasal dari varietas lokal (populasi campuran), setelah itu tahap selanjutnya dilakukan seleksi, agar seleksi efektif maka perlu diestimasi besaran parameter genetik yaitu keragaman dan nilai heritabilitas. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menduga keragaman genetik, keragaman fenotipe dan heritabilitas karakter agronomi di dalam sembilan populasi cabai rawit. Sedangkan hipotesis yang diajukan ialah terdapat karakter agronomi yang memiliki keragaman genetik yang luas, keragaman fenotipe yang luas dan nilai heritabilitas yang tinggi di dalam sembilan populasi cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya Jatikerto, Malang pada bulan Januari hingga Juli 2017. Alat yang digunakan ialah polibag, jangka sorong, timbangan, kamera, alat tulis, meteran, label, ajir, mulsa plastik hitam perak (MPHP), pelubang mulsa dan alat penunjang pertanian. Bahan tanaman yang digunakan dalam percobaan ini terdiri 9 populasi cabai rawit hasil pemisahan populasi campuran dan 1 populasi varietas cabai rawit sebagai estimasi lingkungan yaitu P1 (CRUB12), P2 (CRUB33), P3 (CRUB90), P4 (CRUB99), P5 (CRUB153), P6 (CRUB121), P7 (CRUB95), P8 (CRUB171), P9 (CRUB117) dan varietas Cakra Putih (EL). Bahan lain yang digunakan dalam percobaan ini ialah pupuk NPK mutiara, pupuk SP36, pupuk KCl, Gandasil B, pupuk kandang, insektisida berbahan aktif Sipermetrin dan Fipronil, fungisida berbahan aktif Mankozeb dan Karbendazim, bakterisida berbahan aktif Streptomisin Sulfat, fungisida bakterisida berbahan aktif Tembaga Oksida dan antraktan Metil Eugenol. Pengamatan dilakukan pada setiap individu tanaman di dalam 9 populasi cabai rawit. Masing-masing populasi ditanami 60 tanaman dalam 3 guludan yang berbeda dan dalam satu guludan ditanami 20 tanaman sehingga total populasi tanaman yang diamati yaitu 600 tanaman. Karakter agronomi yang diamati yaitu karakter kuantitatif dan karakter kualitatif. Karakter kuantitatif yang diamati meliputi tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, umur berbunga, umur panen, bobot per buah, panjang buah, diameter buah, bobot buah total per tanaman, bobot buah layak pasar dan jumlah buah total. Sedangkan karakter kualitatif yang diamati meliputi warna batang, bentuk batang, bulu batang, tipe percabangan, warna daun, bentuk daun, posisi bunga, posisi putik terhadap benang sari, warna mahkota bunga, posisi buah, bentuk ujung buah, bentuk pangkal buah, warna buah muda dan bentuk buah. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan menampilkan data kualitatif dalam bentuk gambar yang secara visual dapat terlihat keragamannya. Data kuantitatif dianalisis pendugaan keragaman genetik, keragaman fenotipe dan heritabilitas. Berdasarkan hasil pengamatan keragaman genetik luas ditemukan pada karakter bobot buah total di dalam populasi CRUB121 dan bobot buah layak pasar di dalam populasi CRUB121 dan CRUB153. Keragaman fenotipe luas ditemukan pada karakter bobot buah total di dalam populasi CRUB121 dan bobot buah layak pasar di dalam populasi CRUB121 dan CRUB153. Nilai heritabilitas yang tinggi ditemukan pada karakter bobot buah total di dalam populasi CRUB121 dan bobot buah layak pasar pada populasi CRUB121 dan CRUB153. Dengan demikian seleksi akan efektif jika dilakukan berdasarkan pada karakter di dalam populasi tersebut.