Pengaruh Variasi Bioaktivator Dan Dosis Kotoran Sapi Terhadap Kualitas Kompos Dari Limbah Kulit Buah Kopi Dan Aplikasi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.)
Main Author: | Ningtyas, Devia Intan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7271/ |
Daftar Isi:
- Limbah kulit buah kopi merupakan hasil panen yang dimanfaatkan sebagai bahan baku kompos. Pembuatan kompos dapat ditambahkan dengan limbah lain untuk menambah bahan organik kompos. Kotoran sapi adalah salah satu limbah yang dapat memperkaya bahan organik. Pembuatan kompos membutuhkan waktu yang lama, namun dapat dipercepat dengan menambahkan bioaktivator. Kompos yang telah matang dapat diaplikasikan ke media tanam untuk mencukupi unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi bioaktivator dan dosis kotoran sapi terhadap kualitas kompos limbah kulit buah kopi dan aplikasi terhadap pertumbuhan dan hasil selada. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kompos Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Karangploso, Malang pada bulan Februari-Juli 2017. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) dengan 2 faktor, faktor pertama yaitu 4 variasi bioaktivator dan faktor kedua yaitu 3 dosis kotoran sapi sehingga didapatkan 12 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu 1. D1S1: EM4 + 2 kg kotoran sapi; 2. D2S1: Moebillin + 2 kg kotoran sapi; 3. D3S1: Petrofast + 2 kg kotoran sapi; 4. D4S1: Decoprima + 2 kg kotoran sapi; 5. D1S2: EM4 + 4 kg kotoran sapi; 6. D2S2: Moebillin + 4 kg kotoran sapi; 7. D3S2: Petrofast + 4 kg kotoran sapi; 8. D4S2: Decoprima + 4 kg kotoran sapi; 9. D1S3: EM4 + 6 kg kotoran sapi; 10. D2S3: Moebillin + 6 kg kotoran sapi; 11. D3S3: Petrofast + 6 kg kotoran sapi; 12. D4S3: Decoprima + 6 kg kotoran sapi. Hasil penelitian diuji dengan Analysis of Variance untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan, apabila didapatkan pengaruh nyata maka dilanjutkan menggunakan uji BNT (Beda nyata Terkecil) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi bioaktivator Decoprima (D4) dan dosis kotoran sapi 6 kg (S3) berpengaruh nyata terhadap pH dan memiliki nilai pH kompos tertinggi sebesar 6,01 (D4) dan 6,06 (S3). Dosis kotoran sapi 2 kg (S1) menunjukkan nilai penyusutan kompos tertinggi (34,64%) dibandingkan dengan dosis kotoran sapi 4 kg (S2) (32,22%) dan 6 kg (S3) (25,68%). Dilain pihak aplikasi variasi bioaktivator dan dosis kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap mutu kompos, antara lain kadar air (51,66%-57,67%), N-total (2,15%-2,60%), C-organik (21,40%-24,91%) dan C/N rasio (8,81-11,15). Sifat fisik kompos aroma dan warna masing-masing menunjukkan berbau tanah dan coklat tua-coklat kehitaman. Aplikasi bioaktivator dan dosis kotoran sapi pada kompos limbah kulit buah kopi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman selada (19-22 helai), tinggi tanaman selada (20,88-24,21 cm) dan berat segar tanaman selada (250-350 g).