Studi Kadar C-Organik Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di UB Forest

Main Author: Mukaromah, Miftakhul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7268/
Daftar Isi:
  • Pada umumnya alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian akan menurunkan jumlah diversitas vegetasi. Diversitas vegetasi yang rendah dapat menurunkan jumlah masukan serasah, diversitas biota tanah dan kandungan bahan organik tanah (BOT). Salah satu contoh dari hutan produksi adalah UB forest. UB forest memiliki berbagai macam penggunaan lahan dengan tegakan utama yang mendominasi adalah pinus dan mahoni. Pada dasarnya, penggunaan lahan terdapat tutupan lahan yang menghasilkan serasah, sehingga dapat menekan laju erosi, menurunkan tingkat degradasi lahan dan unsur hara pada tanah tetap terjaga. Selain itu, perbedaan seresah yang beragam dapat mempengaruhi masukan bahan organik tanah. Serasah pinus dan mahoni umumnya lambat dilapuk karena memiliki C/N rasio 14,86 dan 38 selain itu ditunjang dengan kandungan lignin tinggi (24,30%). Peningkatan bahan organik juga ditunjang dengan pemberian pupuk. Pemberian pupuk bertujuan untuk memperoleh hasil maksimal dari tumbuhan bawah seperti kopi, wortel, talas, dll. Oleh karena itu, C-organik merupakan salah satu indikator penting bagi kualitas tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kadar C-organik tanah pada berbagai penggunaan lahan dan kedalaman di UB forest. Penelitian ini terletak di kaki lereng Gunung Arjuna di dalam kawasan UB forest desa Tawang argo, kecamatan Karangploso dan desa Bocek, kecamatan Singosari, kabupaten Malang. Pengambilan contoh tanah dilakukan di lima penggunaan lahan yaitu (1) kawasan lindung (KL) ; (2) pinus + kopi (PK) ; (3) pinus + tanaman semusim (wortel, bunga kol) (PS) ; (4) mahoni + kopi (MK) dan (5) mahoni + talas (MS). Contoh tanah dianalisis di Laboratorium Kimia Tanah FP UB pada bulan April sampai Agustus 2017. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada plot pengamatan dengan ukuran (20x20 m) dimana setiap plot memiliki 3 ulangan. Setiap plot dibuat 3 sub plot berukuran (5×5 m) yang ditentukan secara acak. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada setiap sub plot dengan kedalaman (0-10, 10-30, 30-50, dan 50-100 cm). Parameter yang diamati yaitu, kadar C-organik tanah, bobot isi tanah, bobot kering serasah dan luas bidang dasar. Analisis data dilakukan menggunakan Software Genstat dan diuji lanjut BNT taraf 5%. Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel dilakukan uji korelasi dan regresi yang meggunakan Software Ms. Excel. Kadar C-organik tanah pada berbagai penggunaan lahan di UB forest memiliki kadar yang beragam. Rerata kadar C-organik di berbagai kedalaman (0-100 cm) pada kawasan lindung (KL) dan pinus + kopi (PK) (60% dan 200%) lebih tinggi dibandingkan C-organik pada mahoni + kopi (MK), pinus + tanaman semusim (PS) dan mahoni + tanaman semusim (MS). Kadar C-organik tanah pada kedalaman 0-30 cm 58% lebih tinggi daripada kedalaman 30-100 cm. Perbedaan kadar C-organik tanah pada berbagai tutupan lahan di UB forest diduga karena perbedaan kehilangan C-organik (dekomposisi dan perombakan) dan kualitas masukan bahan organik dari masing-masing sistem penggunaan lahan.