Daftar Isi:
  • Hutan mangrove Indonesia merupakan hutan mangrove terluas di dunia yakni ± 2.5 juta ha melebihi Brazil 1.3 juta ha, Nigeria 1.1 juta ha, dan Australia 0.97 ha (Noer et al. 1999), namun demikian, kondisi mangrove Indonesia baik secara kualitatif dan kuantitatif terus menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 1982, hutan mangrove di Indonesia tercatat seluas 5.209.543 ha sedangkan pada tahun 1993 menjadi 2.496.185 juta ha, terjadi penurunan luasan hutan mangrove sekitar 47.92 %. Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang (2016), wisatawan objek ekowisata hutan mangrove Desa Pasar Banggi Rembang pada bulan Januari sampai Desember mencapai 29.930 orang. Karakteristik hutan mangrove yang masih asri dan memiliki pemandangan yang indah menjadikan salah satu alasan banyak wisatawan mengunjungi objek Ekowisata Hutan Mangrove Desa Pasar Banggi Rembang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 di objek ekowisata Hutan Mangrove Desa Pasar Banggi Rembang. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, jenis data kualitatif dan kuantitatif dan sumber data primer dan sekunder. Metode pengambilan data yang digunakan adalah dengan kuisioner, observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode penentuan jumlah sampel pada sektor wisata dengan linier time function sedangkan untuk metode pengambilan sampel menggunakan pengambilan sampling insidental. Variabel yang digunakan terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yaitu jumlah kunjungan ke objek ekowisata Hutan Mangrove Desa Pasar Banggi Rembang. Sedangkan variabel independen yaitu biaya perjalanan, pendapatan, pendidikan terakhir, umur, jarak dan waktu libur. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan dilakukan dengan analisis regresi berganda, yang terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pendugaan nilai ekonomi ekowisata dilakukan dengan menggunakan metode Individual Travel Cost Method dengan perhitungan surplus konsumen menggunakan konsep WTP (Willingness to Pay). Berdasarkan uji asumsi klasik yang dilakukan, data yang digunakan dalam penelitian ini lolos uji asumsi klasik. Hasil analisis menghasilkan nilai adjusted R square sebesar 0,450 yang berarti bahwa variasi variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 45 %, sedangkan sisanya sebesar 55 % dijelaskan variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam model regresi. Model regresi yang dihasilkan adalah Y = 3.738 + 0,00000227x1 - 0,003x2 – 0,051x3 - 0,023x4 - 0,028x5 – 0,000007739x6 + e. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan positif terhadap jumlah kunjungan (Y) dan Pendapatan (X1) sedangkan yang memiliki hubungan negatif yaitu , Tingkat Pendidikan (X2), Umur (X3), Jarak (X4) ,Waktu Luang (X5) dan Biaya Perjalanan (X6) Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas dalam model berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Output yang dihasilkan menunjukkan nilai F hitung sebesar 6,99 dengan signifikasi 0,000 sedangkan nilai F tabel yang diperoleh dengan df1 = 6 vi dan df2 = 45-6 = 39 dengan tingkat signifikasi 0,05 didapatkan hasil sebesar 2,342. Dari hasil tersebut diperoleh nilai Fhitung (6,99) > Ftabel (2,342). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (biaya perjalanan, pendapatan, pendidikan terakhir, umur, jarak dan waktu kerja) berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke objek ekowisata Hutan Mangrove Desa Pasar Banggi Rembang Uji parsial atau uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen, dengan mengasumsikan variabel independen lainnya konstan. Dari hasil analisis regresi yang sudah dilakukan, terlihat bahwa variable t. pedapatan (X1), umur (X3), jarak (X4) memiliki nilai signifikasi t < α (0,05) sedangkan tingkat pendidikan (X2), waktu luang (X5) dan TC (X6) memiliki nilai signifikasi t > α (0,05) dengan selang kepercayaan 95%. Dalam penelitian ini nilai t tabel untuk df = 42 (n – k = 45 – 3 = 42) dengan tingkat signifikasi α (0,05) adalah 2.01669. Berdasarkan tabel yang sudah dihitung dapat dilihat bahwa rata rata surplus konsumen per individul sebesar Rp.117.910,43. Dimana rata-rata biaya perjalanan/individu/kunjungan sebesar Rp.63.227,33,-. Wisatawan rata-rata telah berkunjung kawasan objek ekowisata Hutan Mangrove Desa Pasar Banggi Rembang sebanyak 2 kali dan total jumlah pengunjung salama 1 tahun terakir sebesar 29.930. Untuk memperoleh nilai total ekonomi, maka nilai surplus konsumen/individu/kunjungan dikalikan dengan jumlah kunjungan bulan Januari- Desember 2016 diperoleh nilai ekonomi kawasan Ekowisata Hutan Mangrove Desa Pasar Banggi Rembang sebesar Rp. 1.892.393.986,9,-/tahun. Nilai aktual dalam penelitian ini didefinisikan sebagai penerimaan optimal yang dapat hanya diperoleh dari harga tiket parkir apabila kawasan didatangi oleh wisatawan dalam jumlah yang sama setiap harinya. Jika diasumsikan jumlah pengunjung selama satu tahun sebanyak 29.930, dengan rincian penerimaan aktual roda dua 26.604 dikali dengan harga tiket masuk Rp. 5000,- maka diperoleh hasil Rp. 133.020.000,- dan dtambah hasil dari penerimaan aktual roda empat sebanyak 3.326 dikali harga tiket Rp. 10.000,- diperoleh hasil Rp. 33.260.000,- maka total keseluruhan penerimaan aktual sebesar Rp. 166.280.000,00. Nilai potensial didefinisikan sebagai penerimaan optimal yang dapat diperoleh dari harga tiket parkir apabila kawasan didatangi oleh wisatawan dalam jumlah yang sama setiap harinya. Jika diasumsikan jumlah pengunjung setiap harinya adalah sebanyak 82 dengan rincian roda dua sebanyak 73 dikalikan 365 hari dalam satu tahun dikali harga tiket masuk Rp. 5000,- diperoleh hasil Rp.133.225.000, sedangkan untuk rincian roda empat tiap harinya sebanyak 9 x 365 x Rp. 10.000,- = Rp.32.850.000 sehingga menghasilkan total penerimaan potensial Rp.133.225.000,+ Rp.32.850.000 = Rp.166.075.000,00. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, adapun saran yang dapat dijadikan masukan untuk pengelola wisata tersebut agar lebih mengembangkan pengelolaan objek Ekowisata Hutan Mangrove Desa Pasar Banggi Rembang contohnya perbaharuan area parkir. Saran kepada penelitian selanjutnya agar lebih variatif dalam menggunakan variabel-variabel yang belum dijelaskan dalam penelitian ini.