Analisis Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) Dan Postur Kerja Dengan Pendekatan Ergonomi Pada Agroindustri Emping Jagung (Studi Kasus di UMKM Jaya Barokah Sentosa, Blimbing, Kota Malang)

Main Author: Paramita, Merza
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7200/49/Bagian%20Depan.pdf
http://repository.ub.ac.id/7200/54/BAB%20V.pdf
http://repository.ub.ac.id/7200/55/BAB%20VI.pdf
http://repository.ub.ac.id/7200/56/Daftar%20Pustaka.pdf
http://repository.ub.ac.id/7200/
Daftar Isi:
  • Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia, yakni sebagi penyumbang angka Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, berperan dalam pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, penyedia lapangan kerja terbesar, serta mewujudkan stabilitas nasional. Meskipun demikian, banyak UMKM yang tidak dapat bertahan akibat permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), seperti ketidaksesuaian mesin atau fasilitas kerja dengan penggunanya, bekerja dengan postur janggal, serta penanganan Manual Material Handling (MMH) yang tidak sesuai dalam jangka waktu yang lama. Permasalahan-permasalahan tersebut bila tidak ditanggulangi dapat menyebabkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) dan berisiko tinggi terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan kerusakan produk, kehilangan pekerja hingga berkurangnya produktivitas. Permasalahan tersebut juga dialami oleh UMKM Jaya Barokah Sentosa sebagai agroindustri pengolahan emping jagung. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut penerapan ergonomi dengan mencari dan menemukan kondisi kerja yang sesuai bagi pekerja (fit the task to the man) perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi keluhan subjektif MSDs dan risiko postur kerja yang dilakukan pekerja pada proses produksi emping jagung di UMKM Jaya Barokah Sentosa menggunakan pendekatan ergonomi dan dilaksanakan pada Februari – Mei 2017. Metode Nordic Body Map (NBM) digunakan untuk mengetahui keluhan subjektif MSDs terbesar yang dirasakan pekerja, dengan cara memberikan skor yang menunjukkan tingkat ketidaknyamanan atau rasa sakit pada tiap bagian tubuh menggunakan instrumen kuesioner NBM. Sedangkan analisis risiko postur kerja menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA), tiap bagian tubuh diberi skor postur dengan mempertimbangkan beban, genggaman, dan aktivitas sehingga menghasilkan final score REBA yang merepresentasikan tingkat risiko MSDs postur kerja beserta tingkat aksi perbaikan untuk perubahan postur kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluhan subjektif MSDs terbesar yang dirasakan oleh pekerja terjadi pada punggung, pinggang dan panggul, terindikasi mengalami keluhan muskuloskeletal berupa Nyeri Punggung Bawah (NPB) atau Low Back Pain (LBP). Risiko MSDs postur kerja tertinggi terjadi pada aktivitas: 1) Transfer jagung ke drum pengukusan; 2) Transfer jagung ke bak perendaman; 3) Pengangkatan emping jagung yang sudah kering, dan 4) Pengumpulan emping jagung kering dengan skor REBA sebesar 12 dan kategori tingkat aksi sebesar 4. Risiko MSDs postur kerja pada keempat aktivitas tersebut sangat tinggi, sehingga investigasi dan perubahan untuk perbaikan diperlukan saat ini juga. Selain keempat aktivitas tersebut, aktivitas-aktivitas lain dengan kategori tingkat aksi sebesar 4 perlu dilakukan investigasi serta perbaikan saat ini juga, terdiri dari aktivitas transfer jagung ke drum pengukusan dan penyusunan emping jagung pada papan penjemuran dengan skor REBA sebesar 11.