Uji Penerapan Pengelolaan Hama Terpadu Pada Pertanaman Padi Di Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang

Main Author: Islami, Rizkha Amalia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7195/
Daftar Isi:
  • Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) telah diterapkan oleh sebagian petani di daerah Jatisari, namun hingga saat ini gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) masih belum dapat dikendalikan secara optimal. Kurang optimalnya PHT di daerah Jatisari disebabkan karena praktik PHT yang dilakukan belum bersifat komprehensif dan terintegrasi pada setiap tahapan budidayanya. Oleh karena itu diperlukan penyempurnaan terhadap penerapan PHT yang telah diterapkan di daerah Jatisari. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman padi milik Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jalan Raya Kaliasin Tromol Pos 1, Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada bulan Oktober 2016 hingga Februari 2017. Penelitian dilakukan dengan metode observasi langsung pada lahan pertanaman padi yang menerapkan sistem PHT dan Konvensional dengan luasan lahan masing- masing 1.000 m2. Penelitian ini menggunakan tanaman contoh sebanyak 40 rumpun pada setiap lahan yang ditentukan dengan metode sistematis berpola U. Pengamatan dilakukan setiap satu minggu sekali untuk mengetahui perbandingan populasi nimfa dan imago Wereng Batang Coklat (WBC) Nilaparvata lugens Stal. (Hemiptera: Delphacidae), perbandingan kelimpahan populasi musuh alami yang terdiri dari Ophionea sp., Paederus sp., Micraspis sp., Cyrtorhinus Lividipennis dan labalaba, dan membandingkan produktivitas serta menganalisis keuntungan pada Lahan PHT dan Konvensional. Secara deskriptif lahan yang menerapkan sistem PHT memiliki populasi WBC yang lebih rendah dibanding Konvensional. Berdasrkan hasil Uji T penerapan sistem PHT memiliki pengaruh yang berbeda nyata terhadap rerata populasi musuh alami. Rerata populasi musuh alami yang ditemukan pada lahan PHT 90% lebih tinggi dibandingkan di Lahan Konvensional. Produktivitas pada Lahan PHT juga lebih tinggi dibanding Lahan Konvensional. Produktivitas Lahan PHT mencapai 6,368 ton GKP/ ha, sedangkan lahan konvensional hanya menghasilkan 5,75 ton GKP/ ha. Tingginya produktivas dan rendahnya biaya produksi pada lahan PHT memberikan keuntungan 18,45% lebih tinggi dibandingkan penerapan budidaya padi secara konvensional. Hasil analisis kelayakan usahatani menunjukan bahwa nilai R/C ratio pada lahan PHT lebih tinggi (3,16) dibandingkan lahan konvensional (2,76), secara umum dapat disimpulkan bahwa budidaya padi sitem PHT lebih layak dijalankan dan lebih menguntungkan dibandingkan budidaya secara konvensional.