Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Volume Penjualan Produk Keripik Kentang (Studi pada Agroindustri Keripik Kentang di Kota Batu Jawa Timur)
Main Author: | Rifki, Novita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7191/ |
Daftar Isi:
- Keripik kentang adalah salah satu produk makanan ringan yang diminati oleh semua kalangan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya produk keripik kentang yang dapat ditemukan hingga puluhan jenis dalam beragam fitur dan atribut yang sengaja dibuat sedemikian rupa oleh masing-masing produsen. Salah satu produsen keripik kentang di Kota Batu adalah CV. Cita Mandiri (CV. CM). Industri berskala rumah tangga ini merupakan produsen keripik kentang yang berdiri sejak tahun 2003. Seiring berjalannya usaha, CV. CM selalu dihadapkan dengan beberapa kendala seperti persaingan dengan produsen sejenis, dan belum intensifnya kegiatan promosi sehingga dapat menurunkan volume penjualan. Oleh sebab itu, CV. CM harus melakukan perencanaan pemasaran yang tepat melalui bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi dan promosi agar dapat meningkatkan volume penjualan. Mengingat pentingnya pemasaran dalam menentukan keberhasilan finansial usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan bauran pemasaran, menganalisis pengaruh bauran pemasaran secara simultan terhadap volume penjualan produk keripik kentang pada CV. CM dan menganalisis variabel bauran pemasaran yang memberikan pengaruh paling dominan dan signifikan terhadap volume penjualan produk keripik kentang pada CV. CM. Metode pengumpulan data melalui wawancara, obsevasi dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif melalui uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji F dan Uji T. Data yang dianalisis merupakan data bulanan (time series) yang terdiri dari data ketersediaan produk, tingkat harga, biaya distribusi dan biaya promosi dari tahun 2012-2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CV. CM memposisikan produknya sebagai produk yang memiliki citra produk yang lebih unggul dengan menciptakan diferensial yang unik pada konsumen. Harga yang ditetapkan disesuaikan dengan kualitas produk, berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan ditambah dengan keuntungan yang diinginkan (cost plus percentage of cost pricing). Saluran distribusi yang digunakan adalah saluran distribusi pendek (menjual produk langsung ke konsumen) dan saluran distribusi panjang (melalui distributor). Kegiatan promosi yang dilakukan terdiri dari kegiatan periklanan (penyebaran brosur, kartu nama dan media sosial), penjualan personal (pameran), pemasaran langsung (media sosial seperti website, blog dan facebook) dan promosi penjualan (pemberian bonus produk). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel ketersediaan produk, tingkat harga, biaya distribusi dan biaya promosi secara simultan mempengaruhi volume penjualan dengan F hitung lebih besar dari F tabel (28,825 > 2,54). Secara parsial, variabel ketersediaan produk, tingkat harga, biaya distribusi dan biaya promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan. Variabel ketersediaan produk memiliki pengaruh sebesar 8,553 terhadap volume penjualan dengan tingkat signifikan 0,000 atau 100 persen yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 unit produk dapat meningkatkan volume penjualan sebesar 8,553 unit ii produk. Variabel tingkat harga memiliki pengaruh sebesar 2,546 terhadap volume penjualan dengan tingkat signifikan 0,014 yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan harga Rp 1 dapat meningkatkan volume penjualan sebesar 2,546 unit produk. Variabel biaya distribusi memiliki pengaruh sebesar 2,077 terhadap volume penjualan dengan tingkat signifikan 0,042 yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan biaya distribusi Rp 1 dapat meningkatkan volume penjualan sebesar 2,077 unit produk. Variabel biaya promosi memiliki pengaruh sebesar 2,221 terhadap volume penjualan dengan tingkat signifikan 0,030 yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan biaya promosi Rp 1 dapat meningkatkan volume penjualan sebesar 2,221 unit produk. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa produk keripik kentang belum mengalami perubahan baik dari ciri produk maupun unit, variabel bauran pemasaran (ketersediaan produk, tingkat harga, biaya distribusi dan biaya promosi) secara bersama-sama mempengaruhi volume penjualan. Sedangkan secara parsial, variabel ketersediaan produk memiliki pengaruh paling dominan dan signifikan terhadap volume penjualan. Oleh karena itu, saran yang bisa diberikan untuk dapat meningkatkan volume penjualan yaitu dengan diversifikasi produk melalui pemambahan ciri-ciri produk (cita rasa, ukuran, bahan pelengkap dan lain-lain), perubahan desain unit produk, dan perlu memperhatiakn proses packaging atau pengepakan dengan baik seperti meletakan produk yang telah dikemas menggunakan plastik kedalam kardus agar terhindar dari kerusakan produk pada saat pendistribusian serta untuk memenuhi jumlah ketersediaan produk yang paling dominan sebaiknya CV. CM melakukan pengawasan produksi dan memperbaiki manajemen persediaannya dengan mengatur jumlah ketersediaan produk. Untuk penelitian selanjutnya bisa melakukan analisis terhadap strategi bauran pemasaran produk keripik kentang pada CV. CM dari segi konsumen.