Daftar Isi:
  • Dewasa ini, media massa menjadi sarana penting dalam menemukan banyak informasi. Wartawan bertugas untuk memanifestasikan realita ke dalam teks berita. Alhasil, realita yang ditampilkan dalam berita merupakan sebuah tafsiran menurut ideologi wartawan. Itu juga yang terjadi dengan artikel Le Monde berjudul Les Paradoxes Du Président Indonésien ‹‹Jokowi›› yang diterbitkan pada tanggal 21 Mei 2015. Wacana teks tersebut harus dilihat lebih dalam dan komprehensif, termasuk memperhatikan konteks persitiwa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan analisis teks Les Paradoxes Du Président Indonésien ‹‹Jokowi›› dalam SKH Le Monde edisi 21 Mei 2015, 2) mendeskripsikan analisis kognisi sosialnya, 3) mendeskripsikan analisis sosialnya. Wacana artikel berita tersebut akan dianalisis secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode Teun A. Van Dijk. Metode ini menggabungkan tiga analisis, yaitu analisis teks, analisis kognisi sosial, dan analisis sosial. Temuan analisis ini adalah tema paradoks Presiden Joko Widodo dijabarkan dengan skema pemberitaan eksekusi mati terpidana pedagang gelap narkoba, pembebasan para separatis di Papua, pemberian akses liputan di Papua, dan pencalonan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Empat peristiwa ini dinarasikan untuk membuktikan paradoks Presiden Joko Widodo. Penulis menguatkan gagasannya dengan memberi latar, detil, bentuk kalimat, pilihan kata. Kehadiran wacana juga terkait dengan kognisi sosial wartawan yang mempersepsikan Joko Widodo sebagai seorang yang berasal dari rakyat, seorang demokrat ditambah pengaruh Le Monde tempat ia bekerja menurut pada semboyan Liberté ‘kebebasan’, Egalité ‘persamaan’ dan Fraternité ‘persaudaraan’. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengembangkan analisis wacana pada bidang lain, seperti sosial, ekonomi, dan budaya.